Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

20 Juli 2015

Tidak Ada Tanda Yang Lebih Besar

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XVI – Senin, 20 Juli 2015) 

Pada waktu itu berkatalah bebeberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari Engkau.” Tetapi jawab-Nya kepada mereka, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan besar tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama orang-orang zaman Ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan akan bangkit bersama-sama orang-orang zaman ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo!” (Mat 12:38-42)

Bacaan Pertama: Kel 14:5-18; Mazmur Tanggapan: Kel 15:1-6


“Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari Engkau” (Mat 12:38).

Ini adalah sebuah pertanyaan yang “cetek” (dangkal), produk dari pemikiran yang “cetek”. Menanggapi suatu permintaan yang bersifat superfisial seperti itu, jawaban Yesus jauh daripada sekadar jawaban superfisial. Umat yang dilayani-Nya mengabaikan misi sesungguhnya dari Yesus Kristus, namun Ia sendiri samasekali tidak melupakannya. Yesus tidak ingin rasa ingin tahu mereka yang “cetek” itu terpuaskan. Akan tetapi siapa saja yang secara serius mencari suatu tanda dari Allah, maka mereka akan memperoleh tanda itu yang malah akan mengejutkan dunia dan menggoncang seluruh sejarah manusia. Itu adalah tanda dari nabi Yunus, seorang yang bertobat bukan karena bangsanya sendiri, melainkan oleh orang asing (baca: kafir) – orang-orang tulus hati yang menerima iman ketika diberikan kepada mereka.

Dalam “tanda Yunus” ini Yesus bernubuat tentang dua peristiwa: 

  1. Kebangkitan-Nya sendiri, dan 
  2. pertobatan dari suatu umat yang baru, yang akan mendengarkan-Nya walaupun umat/bangsa-Nya sendiri (Yahudi) telah menutup telinga mereka. 
Orang-orang asing (kafir) ini, yang menerima sang Juruselamat dengan penuh sukacita, akan turut melakukan penghakiman umat terpilih yang telah menolak Dia. Apakah ada “tanda” yang lebih besar yang dapat diinginkan oleh orang-orang Farisi?

Tanda lebih besar yang bagaimana lagi yang dibutuhkan oleh orang-orang Farisi? Bukankah ini suatu tanda bahwa Yesus adalah seorang nabi Allah yang sejati? 

Karena demikian pula umat pilihan Allah memperlakukan semua nabi yang diutus ke tengah-tengah mereka. Yesaya dan Yeremia, nabi-nabi yang terbesar dibunuh oleh umat mereka sendiri, umat pilihan Allah.

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


Kepada mereka akan diberikan suatu tanda agar dapat dilihat dunia: mereka akan menggiring Yesus kepada suatu kematian yang paling keji dan memalukan, dan para sahabat-Nya akan menguburkan Dia. Mereka berpikir bahwa itulah akhir dari sang Nabi, salah satu peristiwa perpisahan yang menyedihkan dengan seorang Nabi besar.

Pada hari ketiga Yunus muncul kembali dari perut ikan besar yang menelannya, demikian pula Yesus akan bangkit dalam kemuliaan pada hari ketiga setelah kematian-Nya di atas kayu salib. Dalam kematian dan kebangkitan-Nya ini umat manusia dapat memperoleh keselamatan. Tanda lebih besar apa lagi dari kebaikan Allah, belas-kasih-Nya, kasih-Nya yang dapat kita cari?

DOA: 

Tuhan Yesus, seperti orang-orang Niniwe yang mendengarkan pesan pertobatan yang diserukan nabi Yunus, maka aku berketetapan hati mendengarkan panggilan-Mu kepadaku untuk melakukan pertobatan dan mencari hikmat-kebijaksanaan-Mu dalam hidupku. Semoga berkat rahmat-Mu aku mampu meninggalkan dosa-dosaku dan berbalik kembali kepada-Mu. 
Amin.