Keluarga Besar Fransiskan: Peringatan S. Fransiskus Solanus
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di sini Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizat-Nya, “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu.” (Mat 11:20-24)
Bacaan Pertama: Kel 2:1-15a; Mazmur Tanggapan: Mzm 69:3,14,30-31,33-34
Nabi Yesaya telah bernubuat tentang kedatangan sang Mesias ke tempat-tempat ini: “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. …… Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.” (Yes 9:1,5-6). Nubuatan ini menjadi sebuah realitas dalam diri Yesus, namun orang-orang di kota-kota yang disebutkan di atas menolak untuk merangkul Yesus dan pesan kehidupan-Nya. Orang mati dibangkitkan; orang lumpuh dibuat berjalan kembali; orang buta dicelikkan matanya, dan pesan keselamatan diwartakan kepada mereka; namun telinga-telinga mereka tetap tertutup dan hati mereka tetap keras.
Mungkin anda pernah mendengar seseorang berkata: “Kalau saja aku hidup pada masa Yesus hidup di atas bumi ini! Alangkah jauh lebih mudah bagiku untuk memiliki iman, apabila saya dapat melihat-Nya sendiri.” Barangkali anda sendiri pernah mempunyai perasaan seperti itu. Namun pertanyaannya sekarang, apakah betul lebih mudah bagi orang-orang untuk beriman apabila Yesus berada di tengah-tengah mereka. Lihatlah para penduduk Khorasim, Betsaida dan Kapernaum. Mereka mendengar Yesus berbicara/berkhotbah dan mereka menyaksikan diri-Nya membuat banyak mukjizat dan tanda heran lainnya, akan tetapi mereka tetap tidak mau bertobat, sedemikian sampai Yesus membandingkan mereka secara negatif dengan kota Perjanjian Lama Sodom yang terkena kutukan Allah (Mat 11:22-23).
Yesus mengingatkan, karena menolak diri-Nya dan pesan kasih (Inggris: love) dan belas-kasih-Nya (mercy), orang-orang Galilea yang tidak percaya ini akan dihukum dengan keras pada Hari Penghakiman. “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung” (Mat 11:21). Hal penting yang tersirat dalam pesan Yesus ini adalah: semakin besar pernyataan diri-Nya yang diterima, semakin besar pula akuntabilitas, sebuah prinsip yang kita dapat lihat di bagian-bagian lain dalam Perjanjian Baru.
Dengan demikian, kita ditantang untuk melihat ke dalam hati kita sendiri dan bertanya: “Bagaimana aku menanggapi harta-kekayaan besar yang telah diberikan kepadaku dalam Kristus?” Kita pantas berdoa kepada Roh Kudus agar Ia menunjukkan kepada kita pentingnya kehidupan kita bersama Yesus dan memperdalam hidup itu dalam diri kita. Marilah kita mendoakan doa itu setiap hari agar dapat mengenal kasih Allah yang besar bagi kita dan menghaturkan terima kasih penuh syukur atas keselamatan kita yang telah dimenangkan oleh Kristus Yesus.
DOA:
Bapa surgawi, terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu karena Engkau telah mengutus Putera-Mu, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan dunia. Semoga Roh Kudus-Mu senantiasa mengingatkan kami tentang apa saja yang telah dilakukan oleh Yesus bagi kami. Semoga kami selalu terbuka bagi sabda kebenaran-Nya.
Amin.