Setelah beberapa tahun, seorang tua tersebut kedatangan seorang tamu dengan beberapa keranjang apel. Ia adalah seorang pemuda yang dulunya selalu diberi apel oleh orang tua itu. Setiap biji apel ia tanam dan kini telah memiliki perkebunan apel. Betapa terkejutnya orang tua tersebut ketika ia mendapatkan sebagian dari kebun apel itu.
Sebutir apel yang ia berikan kepada orang lain , telah berbalik menjadi berkat pada masa depannya. Sebuah kebaikan kecil yang kita tabur saat ini, akan menjadi berkat besar bagi kehidupan kita ke depannya. Masihkah kita ragu untuk berbuat baik?
Berbuat baik itu tidak akan pernah memikirkan tentang kerugian. Untuk bisa melakukan perbuatan baik, maka diperlukan modal untuk bisa mengasihi. Jangan pernah berharap untuk mendapatkan balasan dari orang lain. Sekalipun orang lain tidak membalas perbuatan baik kita, namun Tuhan melihat-Nya dan Dia yang akan membalaskan-Nya kepada kita.
Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati, dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya.
(Bilangan 23:20)