Ada seorang pemuda yang memiliki gaji tinggi. Namun semasa hidupnya ia selalu merasa berkekurangan. Hal ini bertolak belakang dengan tetangganya yang memiliki gaji kecil namun tidak pernah merasa berkekurangan. Dan memenag pemuda ini selalu mendapati keuangannya minus.
Apa yang salah? Pemuda itu merasa dirinya kerap beramal tapi mengapa Tuhan mengijinkan dirinya mengalami kekurangan? Rupanya dia lupa untuk mengembalikan milik Tuhan. Ia menganggap bahwa apa yang dia amalkan untuk orang lain, memiliki arti yang sama bahwa ia telah memberikan kepada Tuhan.
Kembalikan apa yang sudah menjadi milik Tuhan hanya kepada Tuhan. Dan jika kita ingin memberi kepada sesama, maka berilah di luar apa yang sudah menjadi kewajiban kita kepada Tuhan.
Marilah kita belajar untuk bisa taat dan takut kepada Tuhan karena kita semua adalah buatan tangan-Nya dan apa yang kita miliki serta nikmati adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan begitu baik kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
(Maleakhi 3:10)