Ada dua orang pertapa yang tinggal berdekatan. Keduanya hanya bertemu satu minggu sekali ketika mereka sama-sama mengambil di sungai. Suatu kali, pertama pertama tak menjumpai kawanya di sungai. Ia merasa kuatir jika hal buruk telah meninpa kawannya tersebut.
Pertama pertama memutuskan untuk mengunjunginya dan dilihatnya bahwa kawannya tetap melakukan meditasinya tanpa terlihat mengalami hal buruk.
“Apa kau baik-baik saja? Sudah lama aku tak menjumpaimu di sungai.”
“Kini aku tak perlu mencari air lagi, karena sumur yang telah lama kugali telah selesai dan menghasilkan banyak air. Saat aku selesai meditasi, kuluangkan waktuku untuk menggali dan kini aku bisa menikmatinya.”
Banyak orang yang gagal meluangkan waktunya untuk mempersiapkan masa depan dengan baik. Mereka menggunakan waktu dengan sia-sia dan terbuang untuk hal-hal yang sama sekali tidak menguntungkan masa depan mereka.
Jadilah pribadi yang bisa memanfaatkan waktu dengan sangat baik. Hal kecil yang kita lakukan dengan tekun pasti akan mengasilkan kualitas yang baik di masa depan. Gagal merancangkan masa depan, sama halnya kita telah merancangkan kegagalan untuk masa depan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
(Yakobus 1:4)