Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

31 Maret 2015

PARA PENGEMBARA DAN ORANG ASING DI ATAS BUMI INI

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI SELASA DALAM PEKAN SUCI – 31 Maret 2015

Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. Salah seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar di dekat-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Lalu murid yang duduk dekat Yesus berpaling dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dialah yang kepadanya aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mencelupkan roti itu, lalu mengambil dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Lalu Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti mengapa Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Setelah menerima roti itu, Yudas segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

30 Maret 2015

Kamis Putih - Paroki Kalvari


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Kamis Putih dirayakan untuk memperingati Perjamuan Tuhan di malam terakhir sebelum sengsaraNya serta pendirian/institusi Sakramen Ekaristi, saat dimana Yesus mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam rupa roti dan anggur yang diberikan-Nya kepada para murid-Nya serta pemberian perintah/hukum cinta kasih. Dalam perjamuan makan malam terakhir inilah salah satu murid Yesus yaitu Yudas Iskariot pengkhianatiNYA dengan menyerahkan Yesus ke para serdadu untuk diserahkan ke Pengadilan dan akhirnya di Salib.

Dalam perayaan Kamis Putih di Gereja saat ini ada berbagai macam prosesi yang mengandung arti yang perlu kita tahu:

Mengharumkan dan memuliakan nama Tuhan.

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Senin, 30 Maret 2015

Hari Senin Dalam Pekan Suci

Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11.
 Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
   

NYANYIAN PERTAMA TENTANG HAMBA YHWH YANG MENDERITA

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

(Bacaan Pertama Misa Kudus, HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI – 30 Maret 2015) 

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Beginilah firman Allah, TUHAN (YHWH), yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: “Aku ini, YHWH, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. (Yes 42:1-7) 

29 Maret 2015

Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


Minggu, 29Maret 2015
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
      
Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1 - 15:47 (Mrk. 15:1-39).

"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
 

28 Maret 2015

YESUS INGIN MENGOYAKKAN TIRAI YANG MENGHALANGI KITA DAN BAPA-NYA DI SURGA

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

(Bacaan Kedua Misa Kudus,  HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN [Tahun B], 29 Maret 2015) 

Bacaan Perarakan: Mrk 11:1-10 atau Yoh 12:12-26;

Bacaan Pertama: Yes 50:4-7;

Mazmur Tanggapan: Mzm 22:8-9,17-20,23-24;

Bacaan Injil Mrk 14:1-15:47 (Mrk 15:1-39)

Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menghembuskan napas terakhir-Nya. Ketika itu tirai Bait Suci terkoyak menjadi dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat-Nya menghembuskan napas terakhir seperti itu, berkatalah ia, “Sungguh, orang ini Anak Allah!” (Mrk 15:37-39)

WALAUPUN KITA TIDAK PANTAS UNTUK DITEBUS ……

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan V Prapaskah – Sabtu, 28 Maret 2015) 

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. Tetapi beberapa di antara mereka pergi kepada orang-orang Farisi dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata, “Apa yang harus kita lakukan? Sebab Orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita. Tetapi salah seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia  bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

27 Maret 2015

Lingkaran Beriman

Renungan Jumat, 27 Maret 2015: Lingkaran Beriman

Pekan Prapaskah IV; Yer 20:10-13; Mzm 18; Yoh 10:31-42

Semakin mendekati penderitaan-Nya di salib, konflik dengan para lawan Yesus semakin memanas. Kali ini Yesus, yang dianggap manusia oleh para lawannya, dituduh menyamakan diri dengan Allah.

Ada satu kata yang bisa kita gali dalam Injil hari ini, yaitu “pekerjaan Bapa”. Kata ini sangat khas dalam Injil Yohanes dan selalu muncul dalam pengajaran Yesus. Yesus menjelaskan, Allah Bapa masih bekerja sampai kini. Seperti Bapa yang senantiasa bekerja, Yesus pun turut bekerja sama seperti Bapa. Contoh pekerjaan Bapa adalah membangkitkan Lazarus dari kematian dan orang yang lahir buta.

Renungan Ziarah Batin 2015 Jum'at 27 Maret 2015

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Pekan Prapaskah IV (U)
Sta. Emma, St. Cyrilus dr Alexandria;
St. Rupertus, Nikodemus; Sta. Lucy Filipini
Bacaan I: Yer. 20:10-13
Mazmur: 18:2-3a.3b-4.5-6.7; R:7
Bacaan Injil: Yoh. 10:31-42
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: ”Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: ”Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Kata Yesus kepada mereka: ”Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan —, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: ”Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

26 Maret 2015

KEPALA YANG BERDARAH

 

GOLGOTA, TEMPAT TUHANKU DISALIB



O Yesus Putra Bapa




MARI KITA MERENUNGKAN




Pejuang Kebenaran

”Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu: pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu melempari Aku?” (Yoh. 10:32)
Suatu malam, Adista nampak gundah. Ia meluapkan perasaannya pada buku refleksinya “Dear Diary… hari ini adalah hari yang berat bagiku. Kini mereka menjauhiku, mengejekku dan dengan sengaja menyebarkan berita tidak benar tentang aku. Apa salahku? Seminggu yang lalu waktu ujian, mereka memang meminta aku memberitahu sebagian jawabanku kepada mereka, namun aku menolaknya. 

Renungan Ziarah Batin 2015 Kamis 26 Maret 2015

Hasil gambar untuk yesus gambar animasi

Pekan Prapaskah IV (U)
St. Ludgerus; St. Ireneus dr Sirmium
Bacaan I: Kej. 17:3-9
Mazmur: 105:4-5.6-7.8-9; R:8a
Bacaan Injil: Yoh. 8:51-59
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi: ”Aku berkata ke­padamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: ”Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus: ”Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: ”Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

25 Maret 2015



Renungan Ziarah Batin 2015 Rabu 25 Maret 2015


HARI RAYA KABAR SUKACITA (P)
Bacaan I: Yes. 7:10.8:10
Mazmur: 40:7–8a.8b–9.10.11 R:8a.9a
Bacaan II: Ibr. 10:4–10
Bacaan Injil: Luk. 1:26–38
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata, ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, ”Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.  Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, ”Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.  Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria, ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Renungan

24 Maret 2015

Hanya Debulah Aku








http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

SOP Tatib Pekan Suci - Paskah 2015

SOP Tatib Pekan Suci - Paskah 2015

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Renungan Selasa, 24 Maret 2015: Ular Tembaga
Ular Tembaga


Pekan Prapaskah IV; Bil 21:4-9; Mzm 102; Yoh 8:21-30

Kisah Musa membuat ular tembaga dalam Kitab Bilangan seringkali membuat kita bertanya-tanya. Mengapa ular tembaga yang menyelamatkan? Konteks kisah ini adalah bangsa Israel yang baru keluar dari Mesir dan mulai memasuki Tanah Edom. Daerah Edom yang kering, tandus, tak ada makanan dan air, membuat bangsa Israel tak bisa menahan diri. Mereka menyesal telah dibebaskan Allah dari perbudakan. Lagi-lagi, dalam bacaan hari ini, keadaan serba terbatas, sulit, dan penuh penderitaan, menggoda manusia agar menjadi lemah, sehingga relasi dengan Allah menjadi goyah.

Renungan Ziarah Batin 2015 Selasa 24 Maret 2015

Bacaan Injil, Selasa 24 Maret 2015: Yoh 8:21-30
Yesus bukan dari dunia ini

Sta. Katarina dr Swedia
Bacaan I: Bil. 21:4-9
Mazmur: 102:2-3.16-18.19-20; R:2
Bacaan Injil: Yoh. 8:21-30
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang banyak: ”Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu: ”Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya: ”Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka: ”Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.”
Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus: ”Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

23 Maret 2015

Jadual Petugas Tata Tertib Pekan Suci - PASKAH 2015 - Gereja Kalvari & Sta Catharina


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Via Dolorosa - Jalan Salib




Semoga Jalan Salib ini menjadi sumber renungan dan pertobatan bagi kita yang mencari pengampunan dari Tuhan. Marilah kita mengingat jalan salib kristus dimana Dia datang ke dunia dan sanggup mati di kayu salib untuk penebusan dosa manusia.

Kisah Yesus Kristus


Membangun Gereja

Membangun Gereja

Membangun gereja tak sekadar memenuhi aspek fungsional. Gereja bisa menampung banyak umat, bukan berarti tujuan pendiriannya telah usai. Memang tak dapat disangkal, umat bertambah banyak, gereja pun menjadi kian sempit. Tapi, tentu bukan itu tujuan utama membangun gedung gereja. Gereja bukan semata batu dan bata yang disusun menjadi indah nan megah. Gereja harus menjadi ruang umat beriman berhimpun mendengarkan Sabda Allah, mendaraskan doa, melambungkan pujian, dan merayakan kurban Ekaristi serta perayaan liturgi lain. Ia menjadi kenisah Allah yang dibangun di atas “batu-batu yang hidup”.

Bangunan, dalam hal ini gereja, merupakan hasil olah pikir, olah rasa, dan olah karsa umat pada zamannya. Ia menjadi ungkapan kreasi dan iman umat. Gereja yang hadir di sekitar kita, sebaiknya gereja yang rela berdialog dengan sekitar, gereja yang akrab dan mampu merangkul keanekaragaman agama, budaya, dan kemiskinan. Dengan demikian, konsepsi gereja pun menjadi amat domestik dan karib dengan situasi yang dirasakan, dialami, dan dijumpai umat. Gereja tidak menjadi bangunan yang asing. Ia hadir menjadi sahabat yang akrab bagi sekitarnya.

Membangun gedung gereja harus beriringan dengan membangun Gereja, paguyuban umat beriman. Susunan batu dan bata itu mestinya disuntik dengan iman “batu-batu yang hidup”. Ini bukan perkara mudah. Apalagi, dalam Nasihat Apostolik Evangelii Gaudium, Paus Fransiskus mengajak kita semua menjadi Gereja yang terbuka bagi semua orang, yang terlibat dalam pergulatan hidup manusia, terutama yang miskin dan tersingkir; Gereja yang menjadi kumuh dan terluka, lantaran terlibat dalam perjuangan hidup manusia. Paus menolak Gereja yang narsistik,yang indah dan megah untuk dirinya sendiri.

Ingat! Harta benda sedang menyeret Anda menjadi orang yang kehilangan belas kasih, hanya demi menjadi superhero bagi Gereja. Ia yang punya mata hendaklah melihat! Ia yang punya telinga hendaklah mendengarkan

Renungan Ziarah Batin - Senin 23 Maret 2015; Pengampunan Sejati


PEREMPUAN YANG BERZINAH
Pekan Prapaskah V (U)
St. Alfonsus Toribo;
Sta. Siblina Biscossi;  St. Dimas
Bacaan I: Dan. 13:41c-62
Mazmur: 23:1-3a.3b-4.5.6; R:4ab
Bacaan Injil: Yoh. 8:1-11
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ”Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: ”Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

22 Maret 2015

Asal Kita Mau Mati Terhadap Diri Kita Sendiri

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU PRAPASKAH V [Tahun B], 22 Maret 2015) 

Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, “Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; lalu Andreas dan Filipus menyampaikannya kepada Yesus. Kata Yesus kepada mereka, “Telah tiba saat Anak Manusia dimuliakan. Sesungguhnya Aku berkata berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Siapa saja yang mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi siapa saja yang membenci nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Siapa saja yang melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Siapa saja yang melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!” Lalu terdengarlah suara dari surga, “Aku telah memuliakannya, dan Aku akan memuliakannya lagi!” Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, “Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia.” Jawab Yesus, “Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: Sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.  (Yoh 12:20-33) 

Bacaan Pertama: Yer 31:31-34; Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4,12-15; Bacaan Kedua: Ibr 5:7-9 


21 Maret 2015

Apakah engkau juga orang Galilea?

Hasil gambar untuk Yoh 7:40-53

Yer 11:18-20 | Mzm 7:2-3.9b-10.11-12 | Yoh 7:40-53

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." Yang lain berkata, "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata, "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuhNya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak membawaNya?" Jawab penjaga-penjaga itu, "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka, "Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepadaNya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!"

Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuatNya?" Jawab mereka, "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.


---ooOoo---

Nabi Yeremia mendapat ancaman dari orang-orang di Anatot. Nyawanya menjadi taruhannya. Dia tidak memiliki kekuatan dihadapan para lawannya yang sangat kuat. Dia merasa diri seperti seekor anak domba yang hendak dibantai. Tetapi Yeremia masih berharap bahwa Allah yang dia imani adalah Allah yang bisa menyelamatkannya. Yeremia sangat yakin bahwa Allah-lah yang akan membalas kejahatan musuh-musuhnya.

Di jalan kehidupan ini seringkali kita tidak memiliki kekuatan besar untuk melawan hal-hal yang jahat. Musuh-musuh kita yang ada di luar kita sepertinya sangat kuat: pengaruh-pengaruh jahat, perbuatan-perbuatan jahat, dan kuasa roh-roh jahat yang mempengaruhi kita. Ada juga kelemahan-kelemahan dalam diri sendiri: dosa dan salah, kesombongan, keserakahan, dan sifat-sifat negatif lainnya. Menghadapi semuanya itu terkadang kita merasa lemah dan tak berdaya. Satu-satunya yang bisa kita andalkan dan harapkan dalam situasi seperti itu adalah Allah. (kfb)

  1. Apakah anda mengandalkan kekuatan sendiri ketika menghadapi tantangan dan cobaan-cobaan?
  2. Atau apakah anda mengandalkan hanya Allah sebagai satu-satunya kekuatan dan perlindungan Anda?

Anggun - Silent Night at San Francesco Concerto di Natale ad Assisi



Malam Kudus 
LYRICS BY: Kidung Mahasiswa Kristen, 1987


Malam kudus, sunyi senyap, 

bintang-Mu gemerlap 
Jurus'lamat manusia, 
ada datang di dunia 
Kristus Anak Daud, 
Kristus Anak Daud.


Anak kecil, Anak kudus, 

Tuhanku Penebus 
Tent'ra surga menyanyi merdu, 
bawa kabar kedatangan-Mu 
Kristus Anak Daud, 
Kristus Anak Daud.


Malam kudus, sunyi senyap, 

bitang-Mu gemerlap 
Aku datang ya Tuhanku, 
bersembahyang di kandang-Mu 
Dan mengucap syukur, 
dan mengucap syukur. 



Silent Night

Silent night, Holy night
All is calm, all is bright
Round yon virgin, mother and child
Holy infant, tender and mild
Sleep in heavenly peace,
Sleep in heavenly peace.

Silent night, Holy night
Son of God, love's pure light
Radiant beams from thy holy face
With the dawn of redeeming grace,
Jesus, Lord at thy birth
Jesus, Lord at thy birth.

Silent night, Holy night
Shepherds quake, at the sight
Glories stream from heaven above
Heavenly, hosts sing Hallelujah.
Christ the Savior is born,
Christ the Savior is born.