Jika dihadapan anda saat ini ada dua buah kata yaitu “Pelayanan” dan “Pekerjaan”, apakah yang anda pikirkan? Seringkali kita menggambarkan bentuk pelayanan itu selalu berhubungan dengan gereja. Menjadi penerima tamu, pemain musik, pemimpin pujian, “singer”, bahkan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan. Lantas jika kita melihat orang yang sedang berdagang, pergi ke kantor, buruh pabrik, atau sedang memperbaiki mobil pasti kita setuju itu berhubungan dengan pekerjaan.
Apabila anda melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan nafkah itu adalah pekerjaan, tetapi bila anda melakukannya karena Tuhan, itu disebut pelayanan. Bila yang anda pikirkan kesuksesan itu pekerjaan, tapi jika yang anda pikirkan kesetiaan itulah pelayanan. Gereja yang biasa-biasa saja hanya dipenuhi oleh jemaat yang bekerja, tetapi gereja Tuhan yang luar biasa penuh dengan orang-orang yang melayani.
Apapun yang anda lakukan saat ini? Apakah bekerja atau melayani? Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose memberikan nasehat agar apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah itu dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Jadi yang terpenting bukanlah masalah pelayanan atau pekerjaan, tetapi apakah kita melakukannya dengan segenap hati atau tidak.
Kita dapat memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi orang-orang disekitar kita tatkala kita melakukan semuanya itu dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Amin.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
