Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

21 Juli 2015

Kasih Sejati Seorang Murid Sejati


(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Maria Magdalena – Rabu, 22 Juli 2015)

Pesta S. Maria Magdalena, nama pendiri tarekat: Sr. Magdalena Daemen
http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu penutupnya telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka, “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”

Tetapi Maria berdiri di luar kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring sebelumnya. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapa yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu penjaga taman, lalu berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!”, artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku terus, sebab Aku belum naik kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. (Yoh 20:1-2,11-18)

Bacaan Pertama: Kid 3:1-4a atau 2Kor 5:14-17; Mazmur Tanggapan: Mzm 63:2-6,8-9


Pada hari ini – tanggal 22 Juli – kita memperingati Santa Maria Magdalena. Maria Magdalena adalah seorang kudus yang tidak pernah menyusut atau menghilang dari hati umat Kristiani yang mencintainya sampai hari ini. Walaupun terdapat banyak legenda dan tradisi yang beredar tentang dirinya, sesungguhnya tidak banyak yang diketahui tentang dirinya. Maria Magdalena bukanlah Maria dari Betania, saudara perempuan dari Lazarus dan Marta. Juga tidak ada alasan bagi kita untuk menghubung-hubungkan Maria Magdalena dengan seorang perempuan yang kedapatan sedang berzina (Yoh 8:1-11), atau perempuan pendosa yang membasuh kaki Yesus dengan air-matanya (Luk 7:36-50).

Maria Magdalena, seorang wanita yang menjadi pengikut setia Yesus. Sebelum menjadi pengikut Yesus, Maria Magdalena pernah dikuasai atau dibelenggu roh-roh jahat. Ada tujuh roh jahat yang menguasainya. Kemudian, pada suatu saat dia disembuhkan oleh Yesus. Sejak dia mengalami kesembuhan dan pelepasan, Maria Magdalena setia mengikuti dan melayani Yesus beserta murid-murid-Nya.


Kita mengetahui bahwa Yesus mengusir tujuh roh jahat dari Maria Magdalena (Luk 8:2) dan ia adalah salah seorang perempuan yang mengikut Yesus dan melayani kebutuhan-Nya waktu Yesus dan rombongan-Nya berkarya di Galilea (Mrk 15:40-41). Tiga penulis Injil menyebut Maria Magdalena sebagai salah seorang yang menyaksikan penyaliban Yesus (Matius, Markus dan Yohanes). Injil Matius mengidentifikasi-kan Maria Magdalena sebagai salah seorang yang hadir pada saat Yesus dikuburkan (Mat 27:61) dan bersama Maria yang lain merupakan orang-orang pertama yang pergi ke kubur yang kosong pada pagi hari Paskah, kemudian mewartakan kebangkitan Kristus kepada para murid-Nya (baca: Mat 28:1-10). Baiklah kita mengambil waktu juga untuk membanding-bandingkan narasi pagi hari Paskah dalam Matius dengan ketiga kitab Injil lainnya (Mrk 16:1-8; Luk 24:1-12; Yoh 20:1-10). Dalam narasi keempat kitab Injil, peranan penting Maria Magdalena dalam peristiwa kematian dan kebangkitan Kristus sungguh tak terbantahkan. Maria Magdalena memang adalah seorang murid Yesus yang sejati!

Iman Maria akan Yesus yang bangkit merupakan sebuah proses, mulai dari kegalauan, kegelisahan menuju suatu kepastian iman. Imannya mengalami pertumbuhan dan kematangan. Imannya yang kuat kepada Yesus yang bangkit membawa Maria kepada suatu tugas perutusan yang baru. Dan dia sangat setia melaksanakan misinya.


Sekarang marilah kita bertanya kepada diri kita masing-masing: “Apakah kita (anda dan saya) mengasihi Tuhan Yesus sebagaimana Maria Magdalena mengasihi-Nya? Pada waktu kita memisahkan diri kita dari Yesus melalui/karena dosa, apakah kita merasakan kepedihan mendalam karena berpisah dengan-Nya setelah kematian-Nya seperti yang dirasakan oleh Maria Magdalena? Maria Magdalena berpikir bahwa dia tidak akan melihat Yesus lagi, namun hal ini tidak mengurangi kasihnya kepada Yesus. Nah, berapa banyak lagi kita harus menambah kasih kita kepada Yesus, apalagi kepada kita telah dijanjikan hidup kekal bersama-Nya?

DOA: 
Tuhan Yesus, kasihku kepada-Mu seringkali begitu dangkal dan steril. Tolonglah diriku agar mengasihi-Mu dengan semakin intens, sehingga semakin mendalam dari hari ke hari. Biarlah kasihku bertumbuh untuk menjadi seperti kasih-Mu yang mendalam kepadaku dan aku ingin menjadi kekasih jiwa-Mu hingga ajalku tiba.

Amin.