Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

20 Juli 2015

Ibadah Kita ?

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Jadi, Saudara-saudara, kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, oleh darah Yesus
(Ibrani 10:19)


Dua anak kecil menginap di rumah nenek mereka. Pada waktu berangkat tidur, mereka berlutut untuk berdoa. Anak yang kecil berkata dengan suara keras, "Tuhan, saya berdoa minta sepeda dan Nintendo!" Kakaknya menegur, "Kenapa kamu berdoa keras-keras? Tuhan tidak tuli!" Jawab adiknya, "Ya, Tuhan memang tidak tuli, tetapi nenek tuli!"

Cara berdoa kita sering menunjukkan sikap ibadah kita, dan kita sering melakukan kekeliruan seperti anak tadi. Ketika Tuhan Yesus disalibkan, tirai bait Allah terbelah menjadi dua. Hal itu berarti Yesus telah membuka jalan bagi kita melalui diri-Nya untuk mendekat pada Bapa. Itulah sebabnya kita sekarang dapat dengan penuh keberanian masuk ke dalam tempat kudus. Di samping itu, Yesus telah benar-benar membersihkan kita dari hati nurani yang jahat dan membasuh kita dengan air yang murni.

Lalu, bagaimana seharusnya kita beribadah? Pertama, kita beribadah dengan hati yang tulus ikhlas. Ada kerinduan untuk bertemu dengan Allah bukan karena terpaksa atau dipaksa. Bukan karena ada pamrih. Kedua, kita beribadah dengan teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita di dalam Tuhan. Tidak terombang-ambing kian kemari oleh kekhawatiran. Sungguh yakin bahwa Dia yang berjanji itu setia. Ketiga, kita beribadah dengan saling memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih. Bukan malah menjelek-jelekkan, menghakimi, menolak, menjatuhkan sesama. Demikianlah kita merayakan jalan baru yang telah Yesus sediakan.