Teman saya pernah mengeluh bahwa dirinya selalu saja “ceroboh” (tidak pernah benar) saat melakukan sesuatu untuk pertama kalinya. Mendengarnya bercerita seperti itu, saya juga mengiyakan diri saya sendiri yang juga seringkali membuat kesalahan di “percobaan-percobaan” pertama saya. Apakah itu lumrah? Ya, karena kita masih belajar.
Nah, ngomong-ngomong hidup ini juga hanya sekali, tapi sayangnya kita tidak bisa menjadikan satu kali kesempatan hidup ini untuk sekedar “mencoba-coba,” karena kita tidak akan punya kesempatan kedua untuk hidup. Jadi, bagaimana cara kita untuk meminimalisir kesalahan dan kegagalan? Jawabannya adalah Yesus. Ia telah menjadi pioner kita. Ia telah menunjukkan kepada kita cara untuk hidup dalam kesempatan yang hanya satu kali ini. Kita mungkin akan tetap melakukan kesalahan dan gagal, tapi Yesus mengatakan bahwa Ia telah mengalahkan dunia, dan siapa yang berjalan bersama-Nya juga akan mengalahkan dunia.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
(Ibrani 4:15)