Adikku yang baru duduk di kelas satu SD tiba-tiba pulang dalam keadaan menangis setelah bermain petak umpet bersama teman-temannya. Adikku tidak bisa menemukan teman-temannya yang sedang bersembunyi sehingga dirinya dianggap kalah dalam bermain. Ibuku menenangkannya dan memberi motivasi bahwa besok ketika bermain kembali akan mampu menemukan teman-temannya.
Kita juga tentu telah mengalami banyak kekalahan dalam kehidupan ini. Seringkali bisnis yang kita bangun gagal, rumah tangga kita berantakan, juga perekonomian yang semakin memburuk. Sering kita berada pada titik terendah dan berpikir bahwa sudah tak ada lagi jalan terbuka.
Sama halnya ketika badai tiba, yang terlihat hanyalah bencana tanpa kita sadari bahwa matahari akan selalu datang. Saat masalah itu tiba, kita tak mampu melihat harapan. Kekalahan itu wajar, sebab dalam kekalahan kita mampu belajar untuk bangkit kembali dan terus berharap akan sebuah kemenangan.
Kita juga tentu telah mengalami banyak kekalahan dalam kehidupan ini. Seringkali bisnis yang kita bangun gagal, rumah tangga kita berantakan, juga perekonomian yang semakin memburuk. Sering kita berada pada titik terendah dan berpikir bahwa sudah tak ada lagi jalan terbuka.
Sama halnya ketika badai tiba, yang terlihat hanyalah bencana tanpa kita sadari bahwa matahari akan selalu datang. Saat masalah itu tiba, kita tak mampu melihat harapan. Kekalahan itu wajar, sebab dalam kekalahan kita mampu belajar untuk bangkit kembali dan terus berharap akan sebuah kemenangan.
Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.
(Mazmur 71:5)