Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

17 Oktober 2015

Akhiri Pertandingan



http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Beberapa waktu lalu ibu gembala kami pulang ke rumah Bapa. Banyak hamba Tuhan yang datang untuk menyampaikan rasa bela sungkawa mereka dan tidak sedikit yang berkomentar bahwa beliau (ibu gembala kami) telah menyelesaikan pertandingan (iman) yang baik.

Sebagai seorang pelayan, di akhir hidup Anda, Anda juga harus dapat mengatakan hal ini seperti halnya Paulus, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik.” Seperti juga Paulus, Anda harus memiliki kesaksian-kesaksian hidup yang baik. Anda tidak harus menjadi seorang yang jenius, terkenal, kaya, pandai berkata-kata, ataupun memiliki wajah yang rupawan. Allah hanya menginginkan Anda untuk menjadi seorang yang setia, seorang yang konsisten hingga akhir, yang ketekunan dan kesetiaannya menjadi kesaksian orang lain terhadap diri Anda.

Paulus, menggunakan tiga gambaran ini untuk mendeskripsikan pertandingan yang telah dilaluinya: seorang prajurit, seorang atlit, dan seorang hamba. Sebagai prajurit, ia memberikan dirinya sepernuhnya untuk Kristus, tidak peduli bagaimana situasi atau serangan yang mungkin diterimanya dari pihak manusia dan iblis. Sebagai atlit, ia melatih tubuhnya, mengontrol apa yang dimakan dan diminumnya, memfokuskan pikirannya tidak kepada hal-hal yang bersifat daging, tetapi mengarahkannya kepada pekerjaan-pekerjaan sorga. Sebagai hamba, ia setia dalam menjaga imannya. Kita mungkin bukan pendeta ataupun full-timer, tetapi kita tetap dapat mengerjakan hal-hal besar bagi Tuhan di dunia sampai kita dipanggil pulang ke rumah Bapa.

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
(2 Timotius 4:7-8)