Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

28 Oktober 2015

Dua Orang Rasul Kristus Yang Kurang Dikenal

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul – Rabu, 28 Oktober 2015) 

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. (Ef 2:19-22)

Mazmur Tanggapan: Mzm 19:2-5; Bacaan Injil: Luk 6:12-19

Simon dan Yudas – apa saja yang kita sungguh ketahui tentang kedua orang rasul ini? Kita tahu bahwa Santo Yudas dipanggil dengan nama Tadeus, dan guna membedakannya dengan si pengkhianat Yudas Iskariot, kita menggunakan nama yang lengkap: Santo Yudas Tadeus. Dalam lingkup Gereja, Santo Yudas Tadeus ditetapkan sebagai orang kudus pelindung orang-orang yang berbeban berat, berputus asa atau menghadapi kasus-kasus yang terasa tak berpengharapan. Simon dipanggil juga Simon Zeloti. Kita tidak tahu banyak tentang kelompok Zeloti ini, kabarnya kaum revolusioner bersenjata dalam melawan penjajahan Roma atas Israel, …… tujuannya: kemerdekaan Israel! Kita dapat saja mengira-ngira bagaimanakah kiranya hubungan rasul Simon dengan rasul Matius, mantan kolaborator atau antek penjajah Romawi. Namun semuanya berhenti di situ, karena kita tidak mempunyai informasi yang memadai!

Walaupun tidak jelas sekali, Simon dan Yudas dipilih oleh Yesus sendiri setelah sepanjang malam berdoa (lihat Luk 6:12) – sebagai batu-batu fondasi dari Gereja-Nya. Mereka berdua bersama sepuluh rasul lainnya membentuk sebuah komunitas yang seimbang guna saling memperhatikan, saling mendukung, dlsb. Simon dan Yudas juga juga diutus seperti para rasul lainnya, untuk menyebar-luaskan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia. Tidak ada satu pun dari para rasul itu yang memadai untuk melaksanakan tugas itu, namun masing-masing tetap esensial.

Santo Paulus mengatakan bahwa kita telah menjadi “kawan sewarga dengan orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang telah dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru” (Ef 2:19-20). Seperti Yesus telah memanggil Simon dan Yudas, Ia juga memilih kita. Bersama-sama kita membentuk sebuah “bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kita juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (lihat Ef 2:21-22). Kita adalah kehadiran yang hidup dari Kristus di atas bumi, kehadiran-Nya yang memberi-kehidupan.


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Yesus masih memanggil para murid untuk masuk ke dalam persekutuan-Nya. Bagian dari tugas yang diberikan-Nya kepada kita adalah untuk menyambut “orang asing dan pendatang” (Ef 2:19) yang datang kepada kita. Kita memperkenalkan mereka kepada Yesus dan membuat mereka kerasan dengan saudari-saudara pengikut Kristus lainnya. Hal ini mencakup syering cerita-cerita kita dan mendengarkan dengan serius berbagai ungkapan pengharapan mereka dlsb. Selagi mereka semakin menyatukan diri dengan sang batu penjuru – Yesus – maka mereka akan membuat Bait Suci kita menjadi semakin lengkap, semakin indah, semakin berguna, dan semakin memiliki ruang gerak. Mereka akan mampu melakukan penginjilan (evangelisasi) kepada orang-orang lain, yang akan tetap menjadi orang-orang asing bagi kita jika kita tadinya tidak menyambut mereka.

Sebagai para anggota Gereja, kita masih mengemban amanat Yesus untuk melakukan evangelisasi ke seluruh dunia (lihat Mat 28:18-20). Tidak ada seorang pun dari kita dapat melakukan segalanya atau mencapai semua orang, namun kita masing-masing adalah sebuah mata-rantai esensial dalam rencana Allah.

Saudari dan Saudaraku, marilah kita berdoa dan mohon bimbingan Roh Kudus bagaimana kiranya cara terbaik bagi kita masing-masing untuk mempraktekkan hospitalitas Kristiani terhadap orang-orang lain dalam keluarga kita, lingkungan di mana kita hidup, lingkungan gerejawi, komunitas, paroki, sekolah atau tempat kerja kita masing-masing.


DOA: 
Yesus Kristus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamat kami. Berkatilah semua orang yang telah Engkau panggil. Semoga kami mampu melihat martabat kami sendiri di mata-Mu. Bukalah hati kami lebar-lebar bagi harta-kekayaan yang telah Kausediakan bagi kami, seperti yang Kausediakan bagi Santo Simon dan Santo Yudas Tadeus. Terima kasih, ya Tuhan Yesus. Terpujilah nama-Mu selalu! 
Amin.