Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

19 Oktober 2015

Dengan Pinggang Tetap Terikat Dan Pelita Tetap Menyala

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXIX – Selasa, 20 Oktober 2015) 


“Hendaklah pinggangmu tetap terikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetuk pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari dan mendapati mereka berbuat demikian, maka berbahagialah mereka.” (Luk 12:35-38)

Bacaan Pertama: Rm 12,15b,17-19; Mazmur Tanggapan: Mzm 40:7-10,17 


Apakah anda siap? Apakah anda mempunyai minyak dalam jumlah yang cukup sehingga pelitamu tetap menyala? Orang-orang pada zaman Yesus sangat mengetahui apa artinya untuk selalu mengambil sikap waspada, selalu berjaga-jaga. Para penjaga kota dan ronda malam harus selalu berjaga-jaga, siap untuk menghadapi bahaya macam apa pun yang datang mengancam.

Memang kita berada dalam zaman yang sangat berbeda. Dalam kehidupan perkotaan besar, banyak tugas berjaga-jaga dan menjaga “properti” dan keamanan rumah-tangga sudah diberikan kepada para “profesional” seperti satpam, hansip dan lain sejenisnya. Namun sebagai umat beriman kita dipangggil, malah dituntut, untuk menjaga berbagai warisan yang kita peroleh dalam Yesus Kristus. Musuh-musuh kita adalah (1) nilai-nilai keduniawian yang menitikberatkan kenikmatan badani (konsumerisme, hedonisme, materialisme dan lain-lainnya); (2) warisan yang kita terima sebagai cucu-cucu Adam (kadang-kadang kita sebut sebagai fallen nature kita sebagai manusia), yaitu kecenderungan untuk memilih hal-hal yang disebut dalam butir (1) dalam hidup kita; dan (3) Iblis dan roh-roh jahat pengikutnya, yang terus-menerus menggoda kita agar menyimpang dari ‘jalan lurus’ Allah.

Untuk hal yang disebut dalam butir (3) di atas, Kitab Suci mengingatkan kita: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu bahwa semua saudara seimanmu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (1Ptr 5:8-9). Iblis dan roh-roh jahat pengikutnya terus mencari peluang untuk menjungkir-balikkan posisi kita yang penuh kepercayaan kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Berbagai tuduhan/dakwaan si Iblis ke dalam batin kita menyebabkan timbulnya keragu-raguan akan martabat kita sebagai anak-anak Allah yang terkasih.


Si Jahat dan pasukannya terus berupaya untuk mengaburkan memori kita akan karya-indah Allah dalam hidup kita pada waktu-waktu sebelumnya. Mereka mau meyakinkan kita bahwa Yesus Kristus dalam diri kita samasekali bukanlah harapan kemuliaan kita. Di hadapan ancaman-ancaman sedemikian, Yesus meminta kita untuk berjaga-jaga. Dia mengingatkan kita untuk bersiap-siap akan kedatangan-Nya untuk kedua kali ke dunia, tetapi juga untuk berjaga-jaga setiap waktu manakala Dia datang kepada kita dalam hidup kita sehari-hari untuk memberi pelayanan rahmat dan hikmat-Nya bagi kita. Kewaspadaan ini akan terus membuat kita terbuka untuk menyambut Yesus Kristus, kapan saja Dia datang.

Janji Injil adalah, bahwa selagi kita tetap waspada memusatkan perhatian akan kehadiran Roh, musuh-musuh kita akan kehilangan kendali atas diri kita. Bahkan badai kehidupan akan menjadi peluang berharga bagi kita untuk melihat bagaimana Yesus berjuang bagi kita. Tuhan Yesus menanti-nantikan kesempatan untuk melayani kita. Oleh karena itu, baiklah kita menyerahkan segala beban dan kepedihan kita agar dibuat-Nya menjadi sukacita penuh bahagia (Luk 12:38).

Saudari dan Saudaraku, tetaplah waspada dan ingatlah selalu bahwa anda mempunyai Yesus Kristus yang mengasihi anda dan Dia menginginkan agar anda mengalami kemenangan-Nya dan mencicipi sukacita sejati pada waktu Dia datang kembali kelak.


DOA: 

Tuhan Yesus, Engkau adalah segalanya bagiku. Engkau adalah mutiaraku yang sangat berharga. Tolonglah aku agar dapat mengambil keputusan hari ini untuk menjaga harta kekayaan kehidupan yang telah Kautaruh dalam hatiku. Aku akan menjaga agar pelitaku terus bernyala, namun hal ini hanya akan menjadi kenyataan kalau Engkau memenuhi diriku dengan minyak Roh-Mu. 
Amin.