Jika saya menoleh dan melihat beberapa bulan terakhir kehidupan saya, saya sadar bahwa ada banyak hal yang perlu saya perbaiki. Masa-masa itu adalah masa-masa yang cukup sulit, khususnya dalam hal finansial. Tanpa terasa, waktu-waktu itu sempat mengubah saya menjadi orang yang sangat keras, tidak hanya kepada diri saya sendiri, tetapi juga kepada orang lain termasuk Tuhan. Saya mulai menghitung, berapa yang perlu saya keluarkan untuk kebutuhan saya pribadi, untuk pekerjaan Tuhan, dan untuk orang lain, sampai akhirnya saya mulai merasa lelah.
Terlalu fokus pada diri sendiri akan mengubah kita menjadi orang yang egois. Terlalu fokus pada orang lain akan membuat kita tidak pernah merasa puas, karena apa yang mereka punya tidak kita punya. Terlalu fokus pada keadaan seringkali akan membuat kita cemas dan tidak bisa melihat pekerjaan Allah. Inilah yang diinginkan dunia, kekalahan kita. Dan inilah yang diketahui dunia, bahwa hati manusia sangat lemah dan mudah diperdaya.
Ketika kita tidak fokus pada apa yang tidak kita miliki, serta mensyukuri segala yang telah Allah berikan kepada kita, maka kita akan merasakan damai sejahtera. Ketika kita menyadari bahwa hidup ini bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain, maka kita akan bahagia. Uang kita mungkin hanya lima ribu rupiah, tetapi di tangan bapak-bapak tua yang mengayuh becak uang itu sangatlah berharga. Sarapan, makan siang, dan makan malam kita mungkin hanya nasi, tempe goreng, dan sayur bening, tetapi di hadapan ibu-ibu tua yang harus menjajakan jamu gendong keliling bekal itu sangatlah nikmat. Jajanan kita mungkin hanya 2 potong pisang, tetapi di lidah dan perut bapak-bapak tua yang berkeliling memikul cobek batu untuk dijual makanan itu sudah lebih dari cukup. Saat kita sudah mengerti pentingnya memberi hidup bagi orang lain, kita sudah menjadi orang Kristen yang sesungguhnya.
Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
(Efesus 5:2)