Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

27 Juni 2015

Renungan Ziarah Batin - Minggu, 28 Juni 2015

Pekan Biasa XIII (H)
Pw St. Ireneus dr Lyon
Bacaan I: Keb. 1:13-15; 2:23-24
Mazmur: 30:2.4.5-6.12a.13b; R: 2a
Bacaan II: 2Kor. 8:7.9.13-15
Bacaan Injil: Mrk. 5:21-43
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: ”Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang di­obati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada maanfaatnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: ”Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: ”Jangan takut, percaya saja!” 
Renungan
Injil hari ini bercerita tentang dua kasus penyembuhan yang dikerjakan oleh Yesus. Penyembuhan pertama terjadi pada putri Yairus yang sakit dan hampir mati. Sedangkan penyembuhan kedua terjadi pada diri seorang perempuan yang bertahun-tahun menderita sakit perdarahan. Baik penyembuhan pertama maupun penyembuhan kedua terjadi karena iman. Perbedaannya ialah penyembuhan pertama terjadi karena iman orang lain, yakni Yairus, ayah dari anak yang sakit itu. Sedangkan penyembuhan kedua terjadi karena iman perempuan itu sendiri yang percaya: ”Asalkan kujamah saja jubahnya, aku akan sembuh.”
Dalam setiap mukjizat penyembuhan, Yesus selalu menuntut iman. Orang harus memiliki iman yang teguh agar mukjizat penyembuhan bisa terjadi. Mukjizat penyembuhan yang sama bisa terjadi juga pada masa ini apabila kita memiliki iman yang teguh. Tanpa iman yang teguh sulit rasanya rahmat Allah itu bisa bekerja di dalam diri kita.
Tuhan, sebagaimana Engkau telah menyembuhkan banyak orang sakit di masa lampau sembuhkanlah juga aku dari sakitku ini. 
Amin.