Pak Komputer jengkel pada istrinya, Bu Telepon Genggam, yang menurutnya terlalu cerewet. Kebetulan menemukan artikel yang melaporkan bahwa diperkirakan dalam sehari wanita mengucapkan 22-25 ribu kata, sementara pria hanya 7-10 ribu kata, ia segera memperlihatkannya pada si istri. Bu Telepon Genggam menjawab, "Itu karena berbicara kepada kalian mengharuskan kami mengulangi terus ucapan itu." Pak Komputer membalas, "Apa katamu?"
Pesan humor di atas selaras dengan bacaan kita. Iya, perempuan lebih banyak bicara. Tapi, kaum Adam juga suka membikin mereka harus mengulang perkataan. Jadi, percuma dicari biang keladi kesalahan. Suami dan istri selalu saling memengaruhi. Kendati penulis Amsal mencela seorang istri "yang suka bertengkar" (ay. 15), ia pun mengungkapkan efek hubungan timbal-balik di antara mereka. Manusia itu mirip besi yang saling menajamkan (ay. 17). Saling memengaruhi, baik positif maupun negatif. Lebih perlu saling introspeksi sebab kita menuai apa yang kita tabur (ay. 18).
Dalam kebersamaan hidup tak terhindarkan persentuhan saling memengaruhi. Suami ke istri, dan sebaliknya. Orangtua ke anak, dan sebaliknya. Antarsaudara, teman, atau tetangga. Bahkan antarrekan di media sosial. Menjadi seperti apa diri Anda ditentukan oleh relasi saling memengaruhi yang Anda jalani setiap hari. Manfaatkanlah kebenaran ini secara tepat, yaitu jadilah orang baik dan berikanlah pengaruh yang baik. Itu namanya menjadi berkat.
DARIPADA SALING TUDING MENUDUH BIANG KELADI LEBIH BAIK
SALING INTROSPEKSI, SALING MELENGKAPI, DAN SALING MEMBERKATI.