Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

23 Juni 2015

Pujian Yang Nyaring

Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus (Mazmur 3: 5)


Daud adalah seorang tokoh pemuji yang inspiratif. Ia merupakan penulis sebagian besar kitab Mazmur. Karier pelayanannya berawal dari seorang pemain musik kerajaan sebelum ia dipercaya memimpin Israel. Bernyanyi bagi Tuhan menjadi gaya hidupnya sejak ia muda dan masih dikenal sebagai penggembala.

Mazmur 3 melukiskan nyanyian pagi Daud ketika lari dari Absalom. Dalam kondisi dikejar musuh, ia ingat untuk datang kepada Tuhan dengan nyanyian yang nyaring (ay. 2-5). 

Bukannya terintimidasi oleh ejekan yang mempertanyakan pertolongan Tuhan, ia justru mengimani penyertaan Tuhan lewat pujian. Ia tidak menghabiskan waktu dengan mengeluh dan khawatir, tetapi ia dapat menghadapi ancaman itu dengan ringan hati karena keyakinannya pada janji Tuhan (ay. 6). Ia menyadari bahwa pembelaan Tuhan akan segera dinyatakan sehingga satu-satunya hal yang mendesak untuk dilakukan adalah memuji Tuhan dengan sepenuh hati. Ya, dalam kesesakan, ia justru bernyanyi!

Tuhan selalu menjanjikan penyertaan dan pertolongan sesuai dengan keperkasaan-Nya. Jika kita mengenal-Nya sebagai Pribadi yang peduli, hal pertama yang patut kita nyatakan saat menghadap Tuhan adalah keyakinan, yang diikuti dengan pujian dan nyanyian syukur. 

Mengapa kita memuji Tuhan? Karena Dia layak menerima penghormatan setiap waktu. 

Selain itu, pujian dan nyanyian syukur menolong kita menyadari perlindungan Tuhan, meningkatkan semangat hidup, dan juga memberkati pendengar. 

PENGENALAN AKAN TUHAN MELAHIRKAN GAYA HIDUP
YANG PENUH DENGAN PUJIAN DAN NYANYIAN SYUKUR KEPADA-NYA.