Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

02 Juni 2015

Anak-Anak Juga Bisa

Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." (2 Raja 5:3)

"Ih, kamu tuh masih kecil! Tahu apa kamu!" Demikianlah ungkapan yang sering terlontar dari orang dewasa kepada anak-anak. Sering terjadi seorang anak mendapatkan perlakuan sebelah mata atau diremehkan. Jelas ia punya banyak keterbatasan untuk melakukan hal-hal yang dapat dikerjakan orang dewasa dengan mudah. Faktanya seorang anak dari usia memang masih belia, dari pengalaman ia masih hijau, dan dari segi fisik ia tidak sekuat orang dewasa. Tetapi, itu bukan berarti ia tidak dapat melakukan sesuatu. Seorang anak perlu diberi kesempatan untuk unjuk kemampuannya sesuai dengan keberadaannya sebagai anak.

Naaman adalah panglima raja Aram. Saat itu ia sedang sakit kusta. Di rumahnya, ada seorang gadis kecil. Gadis ini adalah orang Israel dan menjadi tawanan perang yang harus ikut mengalami pembuangan. Meskipun demikian, dengan berani ia mengusulkan kepada seorang pahlawan perang bangsa Aram untuk pergi menemui seorang nabi di Samaria (ay. 3). Selanjutnya, ketika Naaman menyampaikan hal itu kepada raja Aram, sang raja memberikan dukungan kepada Naaman untuk menemui sang nabi di Samaria (ay. 5).

Dengan kapasitas, kemampuan, dan keberadaannya, seorang anak sesungguhnya menyimpan banyak potensi. Orang dewasa dapat menolong dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dan mengembangkan potensinya. Dan, tentu saja, membimbing dan memberikan teladan tentang bagaimana menggunakan kemampuan kita untuk memuliakan Tuhan. 


DALAM DIRI SEORANG ANAK TERDAPAT POTENSI TERPENDAM. BERILAH IA

KESEMPATAN UNTUK MENGEMBANGKAN DAN MEMBUKTIKANNYA.