Akan tetapi kepergian si anak malah menimbulkan masaah baru dimana kebanyakan orang tua menjadi marah sehingga mengeluarkan perkataan yang menyakitkan, misalnya: “Keluarlah dari rumah ini untuk selamanya dan jangan kembali!” atau mengucapkan hal yang tidak pantas ketika si anak kembali ke rumah: “Mengapa pulang? Sebab kami sudah tak mengganggapmu sebagai anak!”
Jangan pernah berhenti untuk memberikan kasih baik kepada anak ataupun orang tua meskipun mereka melakukan hal yang begitu menyakitkan. Katakanlah: “Selamat datang” ketika mereka kembali dan mengakui kesalahannya. Peluklah dengan kasih dan bukan menamparnya dengan emosi.
Sama sepeti Tuhan Yesus yang selalu membukakan hati-Nya bagi siapa saja yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Tuhan tidak pernah mengusir siapapun yang kembali kepada-Nya, melainkan Tuhan akan merayakan sebab seseorang telah lahir baru.
Bagi orang yang demikian sudahlah cukup tegoran dari sebagian besar dari kamu, sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat. Sebab itu aku menasihatkan kamu, supaya kamu sungguh-sungguh mengasihi dia.
(2 Korintus 2:6-8)