Ada dua benih yang jatuh pada tempat yang sama. Tempat itu merupakan tanah yang begitu subur. Benih pertama segera menumbuhkan akarnya hingga ke dalam dan juga meneroboskan tunasnya ke atas permukaan tanah. Benih pertama bertanya, “Mengapa kau berdiam diri saja?”
Benih kedua memberikan jawab, “Aku enggan tertanam. Aku enggan menumbuhkan akarku ke dalam, pasti di dalam ada begitu banyak benda asing yang akan menyakitiku. Aku juga tak mau menumbuhkan tunasku. Ketika daun-daunku tumbuh nanti, maka burung-burung akan memakannya. Semua yang ternjadi nanti akan menyakitiku.”
Benih kedua membiarkan dirinya seperti itu dalam beberapa hari, sampai pada akhirnya ada seekor anak ayam yang mengais tanah lalu memakannya. Benih pertama tetap aman karena akar yang tertaman begitu kuat tak mampu membuat anak ayam mencabutnya.
Itulah yang akan terjadi bila kita takut untuk menghadapi keadaan. Saat kita berada di dalam ketakutan dan memilih berdam diri untuk rasa aman, maka iblis akan menggunakan ketakutan itu untuk membunuh hidup kita.
Oleh sebab itu, tancapkanlah imanmu kepada Tuhan Yesus dan letakkan percayamu sedalam-dalamnya di dalam nama-Nya. Saat kita telah melekat erat, seribu usaha yang iblis gunakan untuk membinasakan hidup kita akan sia-sia. Tanamlah iman kita sekarang atau akan terlambat kemudian!
Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
(Mazmur 63:9)