Pesta perkawinan di Kana adalah tempat di mana Yesus mengadakan tanda mujizat untuk pertama kalinya. Ia mengubah air menjadi anggur. Bahkan bukan anggur biasa-biasa saja. Namun di balik mujizat yang Yesus lakukan, ada seorang yang tidak menyerah dan tetap percaya bahwa Yesus yang penuh belas kasihan akan bertindak. Dia adalah Maria, Ibu Yesus sendiri.
Pernyataan Yesus pada ibunya, “Mau apa engkau dari pada-Ku, ibu?” menunjukkan bahwa saat kita menghadap Allah diperlukan lebih dari sebuah hubungan jasmani (orang Kristen). Datang pada Allah haruslah disertai dengan iman yang percaya, bahwa Allah sanggup mengubah masalah menjadi berkat. Meski ibu Yesus mendapat jawaban seperti itu, ia tidak berkecil hati dan berusaha untuk menyelesaikan masalah itu sendiri. Ia tetap “percaya” pada Yesus sehingga ia berkata pada para pelayan agar melakukan apa yang Yesus katakan (Yohanes 2:5).
Ketika pesta itu kekurangan anggur, ibu Yesus datang dan berkata kepada-Nya bahwa mereka kekurangan anggur. Namun Yesus pun berkata, “Mau apa engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Di situ kita bisa melihat bahwa Yesus seolah-olah tidak menanggapi permintaan ibunya. Mengapa? Maria datang pada Yesus dengan kedudukan bahwa Yesus adalah putranya dan ia adalah ibu-Nya (Yohanes 2:3).
Pernyataan Yesus pada ibunya, “Mau apa engkau dari pada-Ku, ibu?” menunjukkan bahwa saat kita menghadap Allah diperlukan lebih dari sebuah hubungan jasmani (orang Kristen). Datang pada Allah haruslah disertai dengan iman yang percaya, bahwa Allah sanggup mengubah masalah menjadi berkat. Meski ibu Yesus mendapat jawaban seperti itu, ia tidak berkecil hati dan berusaha untuk menyelesaikan masalah itu sendiri. Ia tetap “percaya” pada Yesus sehingga ia berkata pada para pelayan agar melakukan apa yang Yesus katakan (Yohanes 2:5).
Meski kita merasa bahwa Yesus menolak permintaan orang yang datang pada-Nya, namun pada akhirnya Tuhan Yesus mengabulkannya (Matius 15:21-28, Yohanes 4:47-50). Bukan hanya kita datang meminta (bukan sekedar berdoa), namun haruslah disertai iman bahwa Yesus sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Nya yang gagal. Tetap percaya dan kita akan melihat kuasa-Nya dinyatakan.
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan : Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!
Yohanes 2:5