“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan apa yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan apa yang jahat dari perbendaharaan yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”
“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya – Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan – ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi, siapa saja yang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.” (Luk 6:43-49)
Bacaan Pertama: 1 Tim 1:15-17; Mazmur Tanggapan: Mzm 113:1-7
Pada hari ini Yesus menyimpulkan sebuah pengajaran panjang yang Ia telah berikan. Review (peninjauan kembali) atas apa yang telah diceritakan dalam Injil minggu ini menunjukkan hal-hal berikut ini: Setelah berdoa semalam suntuk di atas bukit, Yesus memanggil dua belas orang rasul (Luk 6:12-13). Lalu Yesus menyembuhkan banyak orang dan juga memberi pengajaran atau instruksi istimewa bagi para pengikut-Nya. Pengajaran-Nya dimulai dengan sabda-sabda bahagia (Luk 6:20-23) yang kemudian disusul dengan cercaan-cercaan (Luk 24-26). Sabda-sabda bahagia: Berbahagialah, hai kamu yang miskin …, yang lapar, yang menangis, dan yang dibenci dan dianiaya karena Anak Manusia. Cercaan-cercaan: Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, yang kenyang, yang sekarang tertawa dan hidup mudah, yang populer. Sabda-sabda bahagia dan cercaan-cercaan merupakan pandangan impresif tentang doktrin Kristiani bahwa yang belakangan menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.
Kemudian Yesus datang dengan ajaran-Nya yang paling sering diulang, yaitu mengasihi musuh-musuh kita (Luk 6:27-36), tidak boleh mau menang sendiri, tidak mengangkat diri kita sebagai hakim atas diri orang-orang lain; bermurah hati dan mengampuni (Luk 6:37-42).
Pada akhir ajaran-Nya (Luk 6:43-49), Yesus berkesimpulan, “Hasilkanlah buah dari ajaran ini! Bila kata-kata-Ku ada dalam hatimu, maka buah yang Kauhasilkan akan baik. Dan ingatlah bahwa tidak cukup untuk mengatakan, “Tuhan, Tuhan.” Engkau perlu membangun hidupmu di atas fondasi ketaatan yang solid-kokoh terhadap sabda Tuhan. Kalau tidak begitu, maka hidupmu sebagai seorang Kristiani akan hanyut dalam banjir hidup keduniaan ini.”
Siapa yang membangun rumah tanpa membuat fondasi? Orang yang mendengar sabda Allah namun tidak melaksanakannya dalam hidupnya! Siapa yang menggali dalam-dalam dan membuat fondasi yang kokoh? Orang yang mendengarkan ajaran Yesus dengan serius dan mentaati sabda-Nya!
DOA:
TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut aan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah (Mzm 15:1-5a). Terpujilah nama-Mu, ya Tuhan Allahku, untuk selama-lamanya.
Amin.