Sejak duduk di bangku sekolah menengah, aku ingin sekali pergi ke Jepang. Di sisi lain, aku mengenal seseorang yang jatuh cinta pada segala hal yang berbau Korea, dan tentu saja, pergi ke Korea satu saat nanti adalah keharusan baginya. Bagaimana denganmu? Adakah negara yang ingin sekali kaukunjungi? Atau bukan untuk dikunjungi, melainkan kaujadikan tempat tinggalmu, tempatmu menetap, bahkan menjadi kebangsaanmu?
Mengunjungi negara lain, mempelajari teknologi, mengagumi budaya dan keindahan alamnya bukanlah sesuatu yang salah. Akan tetapi, membanding-bandingkan negeri sendiri dengan negara lain seringkali membuahkan kekecewaan belaka. Indonesia kurang begini, kurang begitu; Pantaskah bagi seseorang untuk merasa malu atas kondisi ayah dan ibunya? Patutkah bagi seseorang untuk tidak mengakui keluarganya karena ketidaksempurnaannya? Walau rumput tetangga biasanya terlihat lebih hijau, bisakah kita menjadikannya alasan untuk bertukar keluarga?
Alkitab mengajar kita untuk tunduk kepada pemerintah-pemerintah yang ada di dunia karena mereka adalah wakil Allah dan tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah (Roma 13:1-4). Alkitab juga mengingatkan kita untuk selalu taat dan siap melakukan setiap pekerjaan baik (Titus 3:1). Ia mengajak kita untuk pertama-tama, berdoa; bagi raja, pembesar, agar hidup kita tenang dan tenteram. Lihat kawan! Doa kita untuk presiden, para menteri, para penguasa, dan kota bisa mendatangkan ketenangan dan ketenteraman kita juga. Indonesia membutuhkan doa dan kerja kita. Jangan hanya membanggakan negeri lain tapi melupakan negeri sendiri. Lihat lebih jelas, kenali lebih dekat. Masih ada banyak hal besar yang Tuhan ingin nyatakan lewat negara ini. Jadi, bersyukurlah, banggalah, dan cintailah bangsa kita, Indonesia, itulah kehendak Allah, yang baik dan yang berkenan kepada-Nya.
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
(1 Timotius 2:1-4)