Menurut saya, pekerjaan terkeren bukanlah dokter ataupun presiden. Bagi saya, pekerjaan terkeren adalah duta besar. Kenapa? Karena saya pikir akan keren sekali bisa tinggal di luar negeri, apalagi menjadi wakil negara yang tinggal di luar negeri; sekalipun tidak menetap di negara sendiri, tapi kita sejatinya tetaplah negara kita. Selain itu, seorang duta besar pastilah seorang yang arif, berkepribadian nasional dengan kapasitas internasional. Bagaimana bisa? Seorang wakil negara yang tinggal di negara asing harus bisa membawa diri, bijak dan cerdas dalam tingkah laku/keputusannya demi hubungan baik antara dua negara, mampu menyesuaikan diri dengan negara asing, mampu menggunakan otoritas yang diberikan kepadanya oleh negara asalnya dengan benar. Saya pikir, itulah alasan kenapa para duta besar umumnya memiliki smartface dan kharisma yang cerdas serta bersahabat.
2 Korintus 5:18-21 menulis bahwa kita adalah utusan-utusan Kristus, dengan kata lain kita adalah duta-dutanya Kristus. Jadi, jika kita adalah duta besar-duta besar kerajaan sorga, maka besarlah kualitas dan kepercayaan yang kita punya. Kita adalah milik Dia yang mengutus kita; kita tidak lagi hidup untuk kepentingan kita sendiri, kita hidup untuk kepentingan Tuan kita. Kita diutus untuk pergi, untuk menyelesaikan tujuan dan alasan mengapa Allah mengutus kita; kita diutus untuk menyampaikan pendamaian dan keselamatan Allah kepada dunia yang sudah rusak. Kita memiliki otoritas dan kuasa dari Dia yang mengutus kita; tempat di mana kita diutus adalah kedutaan besar sorga di mana adalah tugas kita untuk melindungi dan menjadi suara bagi warna negara sorga (orang-orang percaya) lainnya. Kita diutus dengan pesan dari Tuan kita dan pesan itu bukan pesan milik kita sendiri; Allah ingin kita mengingatkan warga sorga lain yang sedang “tersesat” untuk menerima kasih Allah dan bertobat.
2 Korintus 5:18-21 menulis bahwa kita adalah utusan-utusan Kristus, dengan kata lain kita adalah duta-dutanya Kristus. Jadi, jika kita adalah duta besar-duta besar kerajaan sorga, maka besarlah kualitas dan kepercayaan yang kita punya. Kita adalah milik Dia yang mengutus kita; kita tidak lagi hidup untuk kepentingan kita sendiri, kita hidup untuk kepentingan Tuan kita. Kita diutus untuk pergi, untuk menyelesaikan tujuan dan alasan mengapa Allah mengutus kita; kita diutus untuk menyampaikan pendamaian dan keselamatan Allah kepada dunia yang sudah rusak. Kita memiliki otoritas dan kuasa dari Dia yang mengutus kita; tempat di mana kita diutus adalah kedutaan besar sorga di mana adalah tugas kita untuk melindungi dan menjadi suara bagi warna negara sorga (orang-orang percaya) lainnya. Kita diutus dengan pesan dari Tuan kita dan pesan itu bukan pesan milik kita sendiri; Allah ingin kita mengingatkan warga sorga lain yang sedang “tersesat” untuk menerima kasih Allah dan bertobat.
Tugas kita sungguh besar dan mulia, jadi bukan waktunya lagi untuk bermain-main dalam hidup. Pendamaian Allah sudah dibayar mahal dengan darah Kristus di kayu salib dan sekarang adalah tugas kita untuk menyampaikan pendamaian itu kepada generasi kita.
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kemi meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
(2 Korintus 5:20)