Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

04 September 2015

Dialah Gambar Allah Yang Tidak Kelihatan


(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXII – Jumat, 4 Sep. 2015)

Ordo Franciscanus Saecularis: S. Rosa dr Viterbo, Perawan – OFS

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu menyatu di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Dialah yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal di dalam Dia, dan melalui Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian dengan darah salib Kristus. (Kol 1:15-20)

Mazmur Tanggapan: Mzm 100:2-5; Bacaan Injil: Luk 5:33-39
Pernahkah kita berkeinginan untuk mengetahui bagaimana rupa dari Allah Bapa? Apakah kelihatannya sulit untuk memperoleh suatu gambaran mental dari Bapa surgawi? Hal ini cukup dapat dimengerti, karena kenyataan bahwa Allah adalah sumber dari segala kehidupan, Dia yang tidak memiliki awal dan akhir, sang Maha agung yang menyebut nama-Nya kepada Musa sebagai “Aku adalah Aku yang ada” (“AKU ADALAH AKU”). Namun Allah telah membuat jalan bagi kita untuk mengenal siapa diri-Nya sebenarnya. Yesus, “gambar Allah yang tidak kelihatan” (Kol 1:15), menyatakan/mewahyukan Allah dengan sempurna – Yesus adalah kepenuhan wahyu. “Seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal di dalam Dia” (Kol 1:19). Allah sepenuhnya hadir dalam diri Yesus dan segala tindak-tanduk-Nya – penciptaan dunia oleh-Nya, khotbah-khotbah-Nya dan penyembuhan-penyembuhan-Nya, dan kematian-Nya serta kebangkitan-Nya yang menebus.

Dengan memandang Yesus dan hal-hal yang telah diperbuat-Nya, kita dapat belajar banyak tentang Allah yang tak dapat kita lihat. Melalui Yesus, kita melihat Allah macam apakah yang kita sembah: Allah yang memegang segenap ciptaan, Ia memperdamaikan, Ia memerintah umat-Nya dengan teguh namun dengan kelemah-lembutan, Ia membawa damai sejahtera. Yesus, Dia yang merupakan gambar Allah yang sempurna, menunjukkan kepada kita bahwa Bapa surgawi adalah “seorang” Allah Yang Berbelas Kasih dan Maha-pengasih.

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Bapa macam apakah yang sudi mengutus anaknya yang tunggal dan sangat dikasihinya untuk menyerahkan hidupnya demi pembebasan segerombolan orang berdosa yang sebenarnya “sudah tidak tertolong lagi”? Bapa macam apakah yang memperkenankan anaknya yang tak bersalah untuk menderita agar supaya anak-anaknya yang bersalah dapat dibebaskan? Hanya seorang bapa yang memiliki kasih tanpa batas, yang kasihnya melampaui kasih manusiawi yang paling agung sekali pun. Allah berdamai dengan kita untuk sepanjang masa melalui darah Anak-Nya sendiri yang dicurahkan dari atas kayu salib (Kol 1:20). Apakah yang harus kita takuti dari “seorang” Allah seperti itu? Bukankah Ia akan menjaga kita agar senantiasa dekat dengan diri-Nya?

Dalam karunia Anak-Nya kita mulai melihat siapa Allah sesungguhnya – sang Pembawa Damai Agung, yang secara tak terbatas lebih tertarik pada keselamatan kita daripada penghukuman kita. Kita melihat apakah yang penting bagi Allah. Tidak seperti dunia, yang memberi ganjaran kepada kekuasaan tanpa mempedulikan kebenaran, Bapa surgawi sangat suka kepada orang-orang yang memiliki “hati seorang pelayan/hamba”. Dalam hal ini, tidak ada seorang pun yang lebih sempurna daripada Yesus, “Hamba yang menderita”. Yesus unggul dalam hal kasih dan belas kasih. Tidak ada seorang pun yang lebih layak menerima penghormatan tertinggi daripada Yesus sendiri.

DOA: 
Tuhan Yesus, Engkau ditinggikan di atas karena ketaatan-Mu kepada Bapa surgawi. Kami berdoa supaya “dalam nama-Mu bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku, “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!  
Amin.