Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

12 Mei 2015

SANG PARAKLETOS

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan VI Paskah – Selasa, 12 Mei 2015)
Keluarga Besar Fransiskan: Peringatan S. Leopoldus Mandic, Imam Kapusin 
 Yoh 16:5-11

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


Yoh 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada
                seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?

Yoh 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.

Yoh 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu,
                jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang 
                kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Yoh 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
               penghakiman;

Yoh 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;

Yoh 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku
                  lagi;

Yoh 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Bacaan Pertama: Kis 16:22-34; Mazmur Tanggapan: Mzm 138:1-3,7-8 
Sementara Yesus terus berbicara dengan para murid (rasul)-Nya tentang diri-Nya yang akan meninggalkan mereka untuk pergi kepada Bapa surgawi yang mengutus-Nya, Dia melihat bahwa mereka dikuasai oleh kesedihan. Mereka kelihatannya tidak memahami mengapa Yesus harus pergi. Yesus juga dengan terus terang berbicara kepada mereka tentang kebenaran. Apabila Dia tidak pergi, maka Parakletos, Roh Kudus, tidak akan datang kepada para murid. Jadi, Dia akan pergi dan mengutus Roh Kudus kepada mereka.

Apakah yang akan dilakukan oleh Roh Kudus apabila Dia datang? Ia akan menjadi penasihat mereka, penghibur mereka. Dia akan membimbing dan memberdayakan mereka dalam relasi mereka, dalam perjumpaan mereka dengan dunia.

Roh Kudus akan membuktikan bahwa dunia salah tentang dosa, tentang keadilan, tentang penghukuman. Ia (Roh Kudus) akan menunjukkan lewat kehidupan Gereja yang ilahi, adil dan kudus yang akan dibimbingnya, Kristus yang tanpa dosa, bahwa Dia adil, bahwa Dia tidak pantas dihukum. Orang-orang yang menolak untuk percaya kepada-Nya, untuk mentaati perintah-perintah-Nya, adalah mereka yang salah. Merekalah yang tidak adil dan patut dihukum.

Sekarang, kita berada di pihak yang mana? Apakah kita orang-orang yang ikut ambil bagian dalam kehidupan ilahi dengan iman, ketaatan dan cinta kasih kita? Apakah kita termasuk orang-orang adil dan benar dari Kristus? Apakah kehidupan kita memberi kesaksian tentang kekudusan Kristus, tubuh-Nya (Gereja), di mana kita semua adalah para anggotanya?

Ketika dibaptis, kita telah menerima Roh Kudus seperti yang telah dialami oleh para rasul. Ia adalah penasihat kita juga. Dia adalah pembimbing dan penghibur kita. Dia memberikan kepada kita berbagai instruksi, bimbingan dan kekuatan, keberanian untuk hidup dengan/bersama Kristus, dengan/dalam Gereja-Nya. Kita tidak perlu menderita penghukuman. Dunialah yang dihukum setiap kali kita bersaksi – oleh/dengan kuasa Roh Kudus tentang Kristus sebagai Tuhan kehidupan kita.
DOA: 

Tuhan Yesus, terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu karena Engkau mengutus Roh Kudus-Mu kepada kami. Semoga Dia menolong kami untuk hidup kudus dan dan benar dalam kehadiran-Mu. 
Amin.

Hikmah serta makna dari setiap penderitaan dan perpisahan tidak langsung bisa dirasakan oleh kita. Kesedihan dan penderitaan yang kita alami seringkali hanya kita pikirkan secara pendek, tidak secara jangka panjang. Pikiran yang pendek itulah yang seringkali memancing kita untuk mencari jalan pintas dalam menyelesaikan suatu persoalan. Yesus sudah memberikan penegasan, adalah lebih berguna jika Aku pergi. Sebab dengan demikian Penghibur Sejati itu akan datang dan menyertai kita.
  1. Apakah kita masih sering berpikiran pendek?
  2. Yakinkah kita akan peran Roh Penghibur dalam hidup kita?