SUPAYA BAPA DIMULIAKAN DI DALAM ANAK
(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Atanasius, Uskup Pujangga Gereja – Sabtu, 2 Mei 2015)
“Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau bahwa aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, aku akan melakukannya, supaya Bapa dimuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yoh 14:7-14)
Bacaan Pertama: Kis 13:44-52; Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1-4
“Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu” (Yoh 14:12).
Ini adalah sebuah janji yang luarbiasa mengejutkan! Tidakkah hati kita merasa sungguh tersentuh manakala kita merenungkan dengan mendalam bahwa Bapa surgawi sedemikian mengasihi kita, sehingga Dia mau hidup dalam diri kita dan berkarya lewat diri kita. Inilah pemberian gratis, suatu karunia …… suatu anugerah bagi siapa saja yang percaya.
Yesus menyadari bahwa wafat dan kebangkitan-Nya akan memberikan kepada para rasul/murid akses-penuh kepada Bapa surgawi, yang memegang segenap ciptaan dalam tangan-Nya. Sekarang, Yesus menginginkan agar para rasul/murid mengetahui “rencana besar” yang tersedia bagi anak-anak Allah, dan peranan yang dapat dimainkan oleh orang-orang sementara mereka membuka hati bagi Roh Kudus.
Para rasul/murid yang telah hidup bersama Yesus, berjalan ke mana-mana bersama dengan-Nya dan belajar dari Dia, menyaksikan begitu banyak penyembuhan fisik yang telah dibuat oleh-Nya, mengusir roh-roh jahat yang tak terbilang banyaknya dari orang-orang yang disentuh oleh-Nya. Yesus bahkan membangkitkan orang mati dan kembali hidup. Dia juga sangat mengasihi orang-orang yang dijumpai-Nya. Namun Yesus, Putera Allah terus-menerus menekankan, “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya” (Yoh 14:10).
Janji Yesus bahwa Dia akan membawa kita kepada Bapa tidaklah bertumpu pada kebenaran perilaku manusia, melainkan bertumpu pada kuasa dan kasih Allah yang tinggal dalam diri kita dan yang mengubah hati kita. Apa arti ini semua untuk mereka yang percaya? Bapa surgawi menginginkan kita untuk memiliki otoritas dan kuasa seperti yang dimiliki Yesus! Dia telah membuatnya tersedia bagi kita melalui wafat dan kebangkitan Yesus dan Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita masing-masing. Dia hanya minta agar kita meninggalkan dosa dan merangkul warisan kita dalam Kristus.
Selagi kita memakai waktu kita untuk berada bersama Yesus, hati kita akan dibuat berkobar-kobar untuk membantu orang-orang lain agar mengenal Dia juga. Kita dapat menjadi saksi atas penyembuhan oleh Allah atas sakit-penyakit fisik dan juga sakit-penyakit emosional-psikis, apabila kita mengangkat hati kita dalam doa. Dengan penuh kepercayaan kita dapat menghaturkan permohonan kepada Bapa untuk membebaskan umat-Nya dari berbagai macam keterikatan dan dosa. Kasih Yesus dalam hati kita dapat menyingkirkan segala penyakit atau penderitaan lainnya yang menimpa diri kita.
Saudari-Saudaraku yang terkasih, pekerjaan Bapa yang dapat dan akan dilakukan-Nya sebenarnya tanpa-akhir, apabila kita datang kepada-Nya dengan rendah-hati dan rasa percaya tanpa reserve.
(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Atanasius, Uskup Pujangga Gereja – Sabtu, 2 Mei 2015)
“Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau bahwa aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, aku akan melakukannya, supaya Bapa dimuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yoh 14:7-14)
Bacaan Pertama: Kis 13:44-52; Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1-4
“Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu” (Yoh 14:12).
Ini adalah sebuah janji yang luarbiasa mengejutkan! Tidakkah hati kita merasa sungguh tersentuh manakala kita merenungkan dengan mendalam bahwa Bapa surgawi sedemikian mengasihi kita, sehingga Dia mau hidup dalam diri kita dan berkarya lewat diri kita. Inilah pemberian gratis, suatu karunia …… suatu anugerah bagi siapa saja yang percaya.
Yesus menyadari bahwa wafat dan kebangkitan-Nya akan memberikan kepada para rasul/murid akses-penuh kepada Bapa surgawi, yang memegang segenap ciptaan dalam tangan-Nya. Sekarang, Yesus menginginkan agar para rasul/murid mengetahui “rencana besar” yang tersedia bagi anak-anak Allah, dan peranan yang dapat dimainkan oleh orang-orang sementara mereka membuka hati bagi Roh Kudus.
Para rasul/murid yang telah hidup bersama Yesus, berjalan ke mana-mana bersama dengan-Nya dan belajar dari Dia, menyaksikan begitu banyak penyembuhan fisik yang telah dibuat oleh-Nya, mengusir roh-roh jahat yang tak terbilang banyaknya dari orang-orang yang disentuh oleh-Nya. Yesus bahkan membangkitkan orang mati dan kembali hidup. Dia juga sangat mengasihi orang-orang yang dijumpai-Nya. Namun Yesus, Putera Allah terus-menerus menekankan, “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya” (Yoh 14:10).
Janji Yesus bahwa Dia akan membawa kita kepada Bapa tidaklah bertumpu pada kebenaran perilaku manusia, melainkan bertumpu pada kuasa dan kasih Allah yang tinggal dalam diri kita dan yang mengubah hati kita. Apa arti ini semua untuk mereka yang percaya? Bapa surgawi menginginkan kita untuk memiliki otoritas dan kuasa seperti yang dimiliki Yesus! Dia telah membuatnya tersedia bagi kita melalui wafat dan kebangkitan Yesus dan Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita masing-masing. Dia hanya minta agar kita meninggalkan dosa dan merangkul warisan kita dalam Kristus.
Selagi kita memakai waktu kita untuk berada bersama Yesus, hati kita akan dibuat berkobar-kobar untuk membantu orang-orang lain agar mengenal Dia juga. Kita dapat menjadi saksi atas penyembuhan oleh Allah atas sakit-penyakit fisik dan juga sakit-penyakit emosional-psikis, apabila kita mengangkat hati kita dalam doa. Dengan penuh kepercayaan kita dapat menghaturkan permohonan kepada Bapa untuk membebaskan umat-Nya dari berbagai macam keterikatan dan dosa. Kasih Yesus dalam hati kita dapat menyingkirkan segala penyakit atau penderitaan lainnya yang menimpa diri kita.
Saudari-Saudaraku yang terkasih, pekerjaan Bapa yang dapat dan akan dilakukan-Nya sebenarnya tanpa-akhir, apabila kita datang kepada-Nya dengan rendah-hati dan rasa percaya tanpa reserve.
DOA:
Bapa surgawi, terima kasih untuk belas kasih-Mu yang lemah lembut. Kami merasa sangat dihargai dengan rencana-Mu untuk berkarya melalui diri kami. Tuhan Yesus, ajarlah kami bagaimana mendengarkan Bapa surgawi seperti yang Engkau lakukan, dan taat kepada dorongan-dorongan-Nya. Roh Kudus, semoga sungai kehidupan-Mu mengalir dengan bebas di tengah-tengah umat-Mu. Amin.