Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

26 Mei 2015

Menerima Kembali Seratus Kali Lipat

(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Filipus Neri [1515-1595], Imam – Selasa, 26 Mei 2015) 
http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, setiap orang yang karena aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, atau saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, atau ibunya atau bapanya, atau anak-anaknya atau ladangnya, orang itu pada zaman ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang pertama akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang pertama.” (Mrk 10:28-31)
Bacaan Pertama: Sir 35:1-12; Mazmur Tanggapan: Mzm 50:5-8,14,23 
Bacaan hari ini dapat dipandang sebagai sebuah penghiburan yang memberikan rasa lega, apabila dibandingkan dengan kata-kata Yesus yang keras (the hard sayings of Jesus) yang baru saja diucapkan-Nya kepada para pengikutnya. Yesus memang seorang radikal yang sering membuat kata-kata serta tindakan-tindakan-Nya menggoncang hati mereka yang mendengar atau melihat-Nya. Ketika si orang muda-kaya datang mendekati Yesus, ada rasa bangga atas dirinya sendiri karena sebagai seorang Yahudi dia selama itu telah berhasil mematuhi perintah-perintah Allah. Namun Yesus menanggapi pertanyaan orang muda-kaya itu dengan menetapkan beberapa tuntutan yang sungguh mengagetkan bagi seluruh dunia dari abad ke abad.

Tuntutan-tuntutan Yesus yang keras ini telah “melahirkan” para anggota Gereja yang menjadi tokoh-tokoh pembaharuan penuh dedikasi seperti Santo Benediktus [480-547], Santo Dominikus [1170-1221], Santo Fransiskus dari Assisi [1181-1226], Santo Ignatius dari Loyola [1491-1556], Santa Teresa dari Avila [1515-1582], dll., juga sekian banyak anggota yang berdedikasi dari berbagai tarekat religius atau katakanlah “keluarga rohani” dalam Gereja. Para perempuan dan laki-laki kudus ini praktis mengikuti secara hurufiah kata-kata yang diucapkan oleh Yesus ketika Dia menanggapi pertanyaan si orang-muda kaya itu: “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku” (Mrk 10:21).

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Perihal kata-kata Yesus ini tidak ada “kalau begini” atau “kalau begitu”. Seorang murid Yesus adalah dia yang sepenuhnya melepaskan diri dari setiap hal dan setiap orang. Dalam kata-kata Yesus, seorang murid “melepaskan rumahnya, saudari dan saudaranya, ibu dan ayahnya, anak-anaknya atau harta-kekayaannya” bagi Yesus dan bagi Injil. Yesus memang seorang pemimpin yang radikal! Seorang murid Yesus yang sejati adalah seseorang yang secara total-penuh melekat pada Yesus dan Kerajaan-Nya yang baru. Orang itu harus mengistimewakan Yesus di atas segala sesuatu yang dicintai dunia. Seorang murid Yesus yang “awam” boleh-boleh saja diberkati oleh Allah dengan harta-kekayaan, kekuasaan dll. namun semua itu tidak boleh menjadi berhalanya (idola-nya). Yang boleh dikejar-kejar dan disembah olehnya hanyalah Tuhan saja!

Tuntutan radikal dari Yesus sungguh mengejutkan para murid-Nya, apalagi ketika Dia mengatakan: “Alangkah sukarnya orang yang banyak harta masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat 10:23). Yesus melanjutkan:“Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mrk 10:24-25). Para murid semakin tercengang dan berkata seorang kepada yang lain,“Jika demikian, siapakah yang akan diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab sregala sesuatu mungkin bagi Allah” (Mrk 10:26-27).

Sejarah para kudus, para anggota Gereja Kristus yang penuh dedikasi dari segala tempat dan masa, menunjukkan kepada kita bahwa Allah sungguh dapat memberi anak-anak-Nya kuat-kuasa untuk melakukan dedikasi secara total kepada-Nya.

DOA: 
Tuhan Yesus, Engkau telah menjanjikan para murid-Mu ganjaran sebanyak seratus kali lipat pada masa ini, masa yang akan datang dan akan menerima kehidupan kekal, apabila mereka setia dalam mengikuti jejak-Mu. Oleh Roh Kudus-Mu jagalah kami agar senantiasa menjadi murid-Mu yang patuh dan setia. Amin.