Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

28 Mei 2015

Menolak Malas

Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu? (Yosua 18:3)

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Seorang penganggur meminta nasihat pada temannya. Dianjurkan berjualan siomai keliling, ia menolak dengan alasan gengsi. Dianjurkan buka usaha jus, ia menolak dengan alasan untungnya kecil. Dianjurkan jualan soto karena untungnya cukup besar, ia menolak dengan alasan capek. Dianjurkan jadi guru les privat, ia menolak dengan alasan pemalu. Temannya angkat tangan.

Kenapa si penganggur menolak semua nasihat itu? Bukan karena tidak mampu, melainkan karena malas. Orang malas menjadi beban bagi orang lain. Kemalasan juga menjangkiti umat Israel saat mereka memasuki tanah perjanjian. Sebagian suku sudah menerima bagian milik pusaka mereka, sedangkan tujuh suku belum (ay. 2). Penyebabnya, mereka bermalas-malasan (ay. 3). Karena itu Yosua mengumpulkan dan menegur mereka, meminta mereka mengajukan tiga orang dari tiap suku untuk menjelajahi negeri itu dan mencatat keadaannya, lalu kembali untuk melaporkan hasilnya (ay. 4). Ia tak ingin tujuh suku yang belum mendapat bagian wilayah itu tak jelas nasibnya. Ia lalu melakukan pembagian sisa tanah Kanaan di Silo (ay. 10). Yosua tak membiarkan umat Israel bermalas-malasan, dan menyuruh mereka bertindak.

Dalam setiap usaha pasti ada risiko rugi, dan mau tidak mau kita perlu ulet dan mau bersusah payah. Tuhan akan memampukan dan menguatkan kita menjalaninya. Jangan menunggu sesuatu menjadi mudah lebih dahulu, namun bertindaklah. Masalah gagal atau rugi, itu bisa diatasi sambil jalan dan menjadi bagian dari proses pembelajaran. 

ORANG RAJIN PUNYA 1001 ALASAN UNTUK BERUSAHA, 
ORANG MALAS PUNYA 1001 ALASAN UNTUK TAK MELAKUKAN APA-APA.