Keluarga besar Fransiskan: Pesta/Peringatan S. Feliks dr Cantalice, Biarawan Kapusin
Kata murid-murid-Nya, “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya akan datang, bahkan sudah datang, ketika kamu akan diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yoh 16:29-33)
Bacaan Pertama: Kis 19:1-8; Mazmur Tanggapan: Mzm 68:2-7
Dalam komentarnya atas Injil Yohanes, Santo Sirilus dari Aleksandria, Mesir [380-444] menjelaskan karya Roh Kudus seperti berikut ini: “Apakah hal ini menunjukkan bahwa Roh mengubah mereka yang dimasuki-Nya untuk tinggal berdiam dan mengubah seluruh pola kehidupan mereka? Dengan Roh di dalam diri mereka, maka wajarlah bagi orang-orang yang telah diserap oleh hal-hal dari dunia ini untuk menjadi kelihatan tidak duniawi, dan untuk para pengecut untuk menjadi orang-orang yang sangat berani. Tidak meragukan lagi, inilah yang terjadi dengan para murid…….”
Para murid telah menjadi terbiasa berjalan dengan Yesus dalam “daging” dan mendengar sabda-Nya. Mereka tidak dapat membayangkan bahwa ada keadaan yang lebih baik ketimbang yang mereka nikmati pada saat itu. Namun rencana Allah senantiasa melampaui ekspektasi-ekspektasi kita. Yesus bukan hanya berjalan di samping kita, melainkan juga Dia hendak hidup di dalam diri kita melalui kehadiran Roh Kudus. Seperti dikatakan Santo Sirilus: “Hanya oleh kehadiran-Nya sendiri di dalam diri kita seperti ini, maka Dia (Yesus) dapat memberikan keyakinan kepada kita untuk berseru, ‘Abba, Bapa’, …… dan, melalui kehadiran Roh yang penuh kuat-kuasa, Dia membentengi kita terhadap tipu daya Iblis dan serangan-serangan manusia.”
Diceraiberaikan untuk sementara waktu, dan mengalami bagaimana prakonsepsi-prakonsepsi mereka ditantang oleh pengkhianatan Yudas terhadap Yesus, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya – semua ini menjadi pekerjaan dasar bagi para murid untuk mengalami Yesus dengan cara sedekat mungkin – dalam hati mereka. Semoga kita pun menerima berkat yang sama: kehadiran Yesus dalam hati kita masing-masing, yang memenuhi diri kita dengan kasih-Nya dan kuat-kuasa-Nya.
DOA:
Bapa surgawi, hanya dengan kehadiran Roh Kudus dalam hidup kami, maka kami dapat mengalami kehadiran Yesus dalam diri kami. Kami pun menjadi kuat menghadapi berbagai pencobaan dalam hidup ini. Biarlah Roh Kudus masuk lebih dalam lagi ke dalam hati kami. Bapa, kami menyerahkan kehendak kami kepada-Mu. Terpujilah Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa dan Putera dan Roh Kudus, sekarang dan selama-lamanya.
Amin.