(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan VI Paskah – Rabu, 13 Mei 2015)
Peringatan Santa Perawan Maria dari Fatima
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari Aku. Segala sesuatu yang Bapa miliki adalah milik-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang akan diterima-Nya dari Aku.” (Yoh 16:12-15)
Bacaan Pertama: Kis 17:15,22-18:1; Mazmur Tanggapan: Mzm 148:1-2,11-14
Jikalau Allah adalah pengarang/penulis Injil, bagaimana Dia dapat tidak berhasil menggerakkan hati kita secara langsung ketika kita mendengar Sabda-Nya dan mengekspos diri kita sendiri terhadap pengaruh-Nya? Yesus bersabda, “Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yoh 16:13). Janji Yesus ini – yang diberikan-Nya pada Perjamuan Terakhir – menunjukkan bahwa Roh Kudus akan melanjutkan membuat jelas sabda Yesus di dalam hati kita, asal saja kita terbuka bagi-Nya. Roh Kudus akan terus memberikan kepada sabda Yesus sebuah impuls baru dan suatu kuat-kuasa yang vital. Alasannya adalah karena Yesus memang memaksudkan bahwa kita hidup oleh/seturut sabda-Nya setiap hari.
Apabila kita mendengar sabda Allah dibacakan kepada kita, atau apabila kita sendiri membaca Kitab Suci, maka kita harus melihatnya bukan sebagai suatu teks bacaan abstrak yang harus dibedah terlebih dahulu. Kita harus melihat bahwa itu adalah Allah sendiri yang datang ke dalam kemah kita untuk berbicara kepada kita face to face, sebagai seorang sahabat yang hendak bercakap-cakap dengan kita.
Jika kita mendengarkan Tuhan dalam kerangka pemikiran ini, maka sabda-Nya akan hidup dan aktif di dalam diri kita; memberikan hasil-hasil, akan menyembuhkan sakit-penyakit kita, dan membangkitkan kita dari “kematian”. Bilamana kita menerima sabda-Nya oleh kuasa Roh Kudus, maka sabda-Nya akan memberikan asupan nutrisi rohani dan memperkuat kita sepanjang hari, seperti “roti hidup” yang memberi makan kita agar menjadi kuat.
DOA:
Datanglah Roh Kudus, buatlah kami hidup dengan iman dan kepercayaan, perkenankanlah kami terpesona melihat pengaruh yang Engkau perbuat atas diri kami. Berikanlah kepada kami damai sejahtera-Mu, sukacita-Mu dan kekuatan-Mu, sehingga semua itu sungguh-sungguh dapat hidup terwujud oleh kuat-kuasa sabda-Mu. Ya Roh Kudus, datanglah. Datanglah dan masuklah ke dalam hati kami. Bawalah terang-Mu dan pertolongan-Mu yang penuh rahmat. Kuatkanlah jiwa kami, yang telah Kauciptakan. Amin.