Ular Tembaga |
Pekan Prapaskah IV; Bil 21:4-9; Mzm 102; Yoh 8:21-30
Kisah Musa membuat ular tembaga dalam Kitab Bilangan seringkali membuat kita bertanya-tanya. Mengapa ular tembaga yang menyelamatkan? Konteks kisah ini adalah bangsa Israel yang baru keluar dari Mesir dan mulai memasuki Tanah Edom. Daerah Edom yang kering, tandus, tak ada makanan dan air, membuat bangsa Israel tak bisa menahan diri. Mereka menyesal telah dibebaskan Allah dari perbudakan. Lagi-lagi, dalam bacaan hari ini, keadaan serba terbatas, sulit, dan penuh penderitaan, menggoda manusia agar menjadi lemah, sehingga relasi dengan Allah menjadi goyah.
Ular dalam budaya Timur Tengah adalah hewan paling menakutkan, apa lagi ketika berjalan di padang gurun. Ular adalah simbol binatang paling ter kutuk, identik dengan kematian. Allah menggunakan ular sebagai alat untuk menyadarkan umat tentang kematian. Banyak orang Israel mati karena dipagut ular. Allah menyuruh Musa membuat patung ular tembaga, agar me reka yang terpagut ular, jika memandang patung ini tidak mati.
Inilah gambaran kemahakuasaan Allah. Allah mampu mengubah simbol kematian yang paling menakutkan sekalipun menjadi sesuatu yang menghidupkan. Bukankah itu yang terjadi pada Salib Kristus? Di mana Anak Manusia ditinggikan di salib untuk menyelamatkan orang yang percaya kepada Dia.