St. Gregorius l/Agung, Paus; Maximilianus;
St. Theofanus; B. Yustina dr Arezzo;
St. Theofanus; B. Yustina dr Arezzo;
Bacaan I: Yer. 7:23-28
Mazmur: 95:1-2.6-7.8-9; R:8
Bacaan Injil: Luk. 11:14-23
Mazmur: 95:1-2.6-7.8-9; R:8
Bacaan Injil: Luk. 11:14-23
Luk 11:14 Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak.
Luk 11:15 Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."
Luk 11:16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia.
Luk 11:17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh."
Luk 11:18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
Luk 11:19 Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
Luk 11:20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Luk 11:21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya.
Luk 11:22 Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.
Luk 11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
Mendengarkan suara Tuhan berarti mau mendekati Tuhan. Kita ingin lebih akrab dalam hidup ini, supaya kita mendapat tuntunan hidup yang benar. Mendengarkan suara Tuhan berarti juga mau dididik, tidak tegar tengkuk atau keras hati. Alangkah bahagianya kalau kita bisa menjadi orang yang terbuka dan mau dididik oleh Tuhan. Ketika kita bingung dan ragu-ragu, Tuhan akan meneguhkan kita ketika kita berdoa.
Setan-setan yang paling ampuh mengubah hidup kita adalah pikiran kita sendiri. Jika kita mengandalkan itu saja, barangkali kita akan cepat masuk dalam situasi sulit dan tidak jelas. Tuhan Yesus memberi inspirasi buat kita, bahwa kita bisa mengusir hal-hal negatif itu jika kita percaya pada kata-kata-Nya. Yesus datang untuk menjadi tanda bahwa Kerajaan Allah sudah datang, yaitu kesempatan menikmati damai sejahtera.
Ada banyak kesempatan untuk mendengarkan suara-Nya, terutama ketika kita merasa ragu, khawatir, takut, dan mengalami ketidakpastian. Berdoalah mohon terang Roh Kudus supaya kita mempunyai senjata mengusir pikiran negatif yang mengarahkan kita kepada dosa.
Ya Allah, jauhkanlah kami dari sikap sombong dan keras kepala. Biarlah kejahatan menjauh dari kami, meskipun itu tampaknya menyenangkan dan menguntungkan. Engkau yang bertakhta kini dan sepanjang masa.
Amin.
ooOOoo
Bacaan Pertama: Yer 7:23-28;
Yesus mengusir roh jahat yang menyebabkan kebisuan diri seseorang, dan tentunya orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu menjadi kagum terpesona. Tidak seorang pun mempertanyakan kuat-kuasa yang diperagakan oleh Yesus, namun ada beberapa orang yang menuduhnya bersekutu dengan Beelzebul, si penguasa roh-roh jahat atau Iblis sendiri. Sementara itu ada juga orang-orang yang meminta dan menantikan tanda dari surga. Yesus menanggapi tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa Beelzebul bukanlah goblok dalam berstrategi sehingga dia mendorong pecahnya perang saudara untuk kemajuan kerajaannya. Dalam kesempatan itu Yesus juga menunjukkan bahwa para penuduhnya itu tidak konsisten dalam argumentasi mereka: mereka mengatakan bahwa Yesus mengusir roh jahat dengan menggunakan kuat-kuasa Iblis, sementara para pelayan-eksorsis (pengusir roh jahat) melalui kuat-kuasa Allah. Jadi, jika mereka menuduh Yesus, secara implisit mereka juga menuduh para pelaya-eksorsis mereka.
Dalam kesempatan sebelumnya Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa barangsiapa yang melawan roh-roh jahat tidak menentang Dia dan para murid-Nya, dia ada di pihak Yesus dan kawan kawan. (bdk. Luk 9:50); sekarang Ia mengatakan kepada para penuduh-Nya bahwa para eksorsis yang mereka tuduh akan dibenarkan, dan pembenaran mereka akan menjadi penghakiman atas kritik-kristik mereka. Jika roh-roh jahat hanya dapat diusir dengan kuat-kuasa Allah, maka haruslah disimpulkan bahwa kehadiran Kerajaan-Nya berada di tengah-tengah orang-orang. Mereka telah memperoleh tanda yang mereka minta.
Yesus menggambarkan Iblis sebagai seorang kuat yang menguasai sebuah istana yang dipersenjatai lengkap. Harta benda orang kuat itu hanya aman apabila istana itu dijaga dengan baik dan juga karena tidak seorang pun telah menyerbu istana tersebut. Namun ada Pribadi lebih kuat yang datang untuk menghancurkan pertahanan istananya dan mendistribusikan harta bendanya. Jadi, keberadaan Iblis tergantung pada belas kasih Pribadi yang lebih kuat itu, dan Pribadi yang lebih kuat itu telah hadir di tengah-tengah umat-Nya. Yesus dengan jelas mengatakan bahwa barangsiapa yang bergabung dengan diri-Nya melawan kekuatan jahat berarti melawan diri-Nya, dan pada akhirnya harus kalah karena orang itu berdiri bersama pihak yang lebih lemah. Selagi Yesus melihat konflik antara yang baik dan yang jahat sebagai metafora pertempuran, Dia tak ragu lagi tentang identitas pemenang pertempuran itu.
DOA:
Tuhan Yesus, semoga kebersatuan kami dengan Engkau bertumbuh semakin kuat dan semakin mendalam dengan berjalannya waktu. Tolonglah diriku agar dapat siap merayakan misteri Paskah yang agung. Buatlah agar aku bertumbuh dalam kasih dari hari ke hari menuju perayaan keselamatan yang penuh kemuliaan ini.
Amin.
===================
Ikutilah perintah-Ku supaya kamu berbahagia! Demikian sabda Tuhan kepada umat Israel. Sabda Tuhan ini diucapkan karena orang-orang Israel tidak taat kepada Tuhan. Mereka disebut "orang-orang keras hati dan keras kepala." Orang yang keras kepada dan keras hati biasanya tidak suka mendengar dan mengikuti nasihat orang lain. Dia hanya mengikuti pikiran dan kemauannya sendiri. Tetapi hidupnya selalu tidak bahagia karena dipenuhi banyak penderitaan dan kegagalan. Hidupnya hancur karena dia telah kehilangan arah dan petunjuk. Dia telah mengabaikan aturan dan perintah dalam hidupnya.
Perintah atau peraturan sangat penting untuk hidup. Perintah atau aturan bisa berguna, punya manfaat kalau ditaati. Orang yang patuh dan penurut, biasanya selalu mengalami kebahagiaan dalam hidupnya karena dia mengikuti petunjuk yang jelas. "Layanilah aturan, dan aturan akan melayani anda," kata peribahasa. Tuhan sendiri mengatakan kepada kita: "Ikutilah perintahKu supaya kamu berbahagia."
- Pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri: mengapa kita selalu merasa tidak bahagia dan rancangan-rancangan kita banyak kali berantakan?
- Apakah kita selalu mengikuti Perintah Tuhan?