Tuhan berkenan kepada orang-orang yang dengan tekun mencari Dia. Ketekunan mampu memancarkan seberapa besar keyakinan dan pengharapan seseorang kepada Tuhan. Inilah yang menjadi alasan mengapa Tuhan memuji iman perempuan Kanaan. Ia datang kepada Yesus, memohon kesembuhan bagi anaknya yang sedang kerasukan setan. Namun, apa reaksi Yesus? Yesus tampak tidak peduli. Murid-murid Yesus pun tidak menyukai kehadiran perempuan ini, bahkan meminta supaya Yesus menyuruhnya pergi.
Hebatnya, perempuan Kanaan ini tidak patah arang. Bahkan saat Yesus berkata bahwa Dia diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel, ia tetap tidak menyerah. Perempuan ini justru semakin bersemangat mendekati Yesus! Sekali lagi Yesus berkata, "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Dan jawaban perempuan ini sungguh menakjubkan Yesus: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Yesus pun demikian takjub dan memuji iman perempuan ini.
Dalam banyak kesempatan Tuhan kerap kali menguji iman kita. Bagaimana sikap kita saat kita mengalami hal yang paling sulit dalam hidup kita dan ketika kita merasa betapa jauhnya Tuhan dari hidup kita? Apakah kita tetap bertekun mencari Dia? Bertekun dalam iman yang benar berarti percaya kepada Tuhan dalam segala keadaan dan terus mencari-Nya sekalipun seolah-olah Tuhan jauh dari hidup kita. Dalam situasi seperti inilah Tuhan melihat iman kita.
PERSOALAN YANG KITA ALAMI BERGUNA UNTUK MENGUJI IMAN KITA DAN MEMPERLIHATKAN PEMELIHARAAN TUHAN.
DOA:
Bapa surgawi, oleh Roh Kudus-Mu, jagalah diriku agar tidak menaruh imanku di atas pasir perasaan-perasaanku, melainkan ajarlah aku untuk percaya pada kenyataan-kenyataan yang kokoh seperti batu karang perihal kebaikan-Mu dan kasih-Mu bagiku. Bapa, perkenankanlah aku bersama Bunda Maria berkata: “Bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Amin.