Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

20 Maret 2015

Renungan Ziarah Batin Jum'at 20 Maret 2015



Pekan Prapaskah IV (U)
Beato Sebastianus dr Torino;
St. Fransiskus; Maria dr Camporosso
Bacaan I    : Keb 2:1a.12-22
Mazmur    : 34:17-18.19-20.21.23; R:19a
Bacaan Injil    : Yoh. 7:1-2.10.25-30
Yesus berjalan keliling Galilea; Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
Beberapa orang Yerusalem berkata: ”Bukan­kah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya.” Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: ”Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Renungan


Di sekitar kita, selalu saja ada orang jahat yang siap menerkam dan memangsa kita. Sering kali kejahatan bukanlah sesuatu yang mengerikan, melainkan godaan-godaan menurut akal kita. Kita hidup untuk mengikuti kehendak Allah, tetapi juga digoda oleh keinginan dan kesenangan diri sendiri. Apakah kita akan kuat? Jika kita kuat, maka kita akan menjadi orang yang diselamatkan, karena Tuhan akan memimbing kita untuk selalu melakukan hal yang benar. Jangan ikut-ikutan melakukan kejahatan, meskipun tampaknya itu biasa atau ”wajar”. Biasanya yang baik itu lebih berat daripada yang jahat.

Mempercayai Tuhan Yesus sebagai kebenaran juga sesuatu yang menantang. Di antara banyak peraturan dan hukum, kita ditantang untuk terus mengikuti ajaran Tuhan Yesus, meskipun berat, dan bahkan kadang-kadang seperti tidak mungkin kita lakukan. Akan tetapi, jika kita percaya bahwa Yesus dan Bapa-Nya adalah satu, maka segala ajaran Yesus, meskipun sulit akan kita perjuangkan. Bayangkan jika kita benar benar menjalankan apa yang diperintahkan Kitab Suci agar jangan membunuh. Bukankah kita harus dengan disiplin melawan sungguh sungguh praktik aborsi?


Ya Yesus yang baik, aku ingin terus mempercayai dan mengikuti ajaran-ajaran-Mu. Buatlah aku mengerti dan berani melakukannya dengan baik, supaya Engkau membenarkan hidupku dan berkenan membimbingku menjadi berkat bagi saudara-saudara di dekatku. Amin.


Anak Ingusan

”Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu darimana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.” (Yoh. 7:28)
“Tuh lihat… anak ingusan aja belagu” bisik Jolie pada Frans. Saat itu Yessi, ketua Mudika yang baru menjelaskan tentang gerakan ”MUDIKA Sadar Lingkungan,” dengan cara terlibat aktif menanam pohon di halaman Gereja, memilah dan mengolah sampah. Ia juga mensosialisasikan penghematan air. “Menyayangi bumi adalah tugas kita juga, dengan cara ini kita melaksanakan sabda Tuhan.” Kata Yessi mantap. Yessi selalu menyampaikan ide-ide segar dan berguna bagi perkembangan kelompok mudika. Meskipun masih muda, pikirannya cemerlang dan dedikasinya pada kelompok sangat tinggi.Sayang sekali, para seniornya, terutama Frans dan Jolie, sangat membencinya. Mereka sering merasa tidak sepaham dengan ide-ide Yessi. Apapun yang dilakukan Yessi adalah salah di mata mereka. Para senior yang sakit hati ini diam-diam punya niat untuk menjatuhkan Yessi.

Kita pun bisa bersikap keji bila tidak mau membuka hati pada bimbingan dan dorongan dari Allah yang berkarya melalui sesama kita, siapapun mereka. Yesus sudah berkali-kali mengatakan bahwa diri-Nya adalah anak Allah pada orang-orang Farisi. Ia memberi bukti nyata lewat sikap hidup dan mukjizat yang dibuat-Nya, namun mereka tetap tidak percaya. Bagi mereka Yesus tidak lebih dari anak tukang kayu yang berasal dari keluarga sederhana di Nazareth. Penolakan ini berujung pada usaha untuk menyingkirkan Yesus.

Allah bisa berkarya melalui mereka yang lebih muda dari kita, lebih tidak berpengalaman atau yang berasal dari latar belakang tertentu. Kita perlu rendah hati dalam mendengarkan pandangan mereka yang mungkin berbeda dengan kita. Semoga kita mampu belajar mendengar dan melihat Allah yang tinggal di dalam sesama kita.


Bapa, bantulah aku menjadi rendah hati dalam mendengarkan siapapun yang berbeda pandangan denganku. Semoga aku mampu mengenali kebenaran di balik semuanya itu. Amin.

oooOOOooo


Kitab Kebijaksanaan membagi dua kelompok manusia. Ada kelompok orang baik dan kelompok orang jahat. Orang benar atau baik selalu dekat dengan Tuhan. Mereka menjalankan perintah dan ketetapanNya. Mereka disebut anak Allah. Sebaliknya orang jahat tidak mengenal ajaran dan perintah-perintah Tuhan. Mereka bersekutu dengan iblis, si jahat. Hidup orang benar seringkali menjadi ancaman, gangguan terhadap orang-orang jahat dan fasik. Orang jahat merasa terusik oleh kesucian dan kesalehan orang benar. Sering terjadi juga bahwa orang-orang jahat ingin menyingkirkan atau membinasakan orang benar.
Yesus mengalami tepat seperti yang dikatakan Kitab Kebijaksanaan. Yesus adalah orang benar dan Anak Allah. Orang-orang jahat merasa bahwa kesalehan dan cara hidupNya sangat menantang dan mengusik rasa aman mereka. Cara bicara, tingkah laku dan cara berpikir Yesus menjadi sebuah kritik atau sindiran tajam terhadap cara hidup dan cara pandang mereka. Karena itu mereka merencanakan kejahatan terhadap Yesus. Mereka menangkap, menuduh dan mengadili Dia tanpa alasan. Akhirnya mereka berhasil menyiksa dan menyalibkan Dia secara keji. 
  1. Cara hidup macam mana yang anda hayati saat ini?
  2. Apakah anda sudah menghayati cara hidup Yesus?