Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

11 Maret 2015

Renungan Ziarah Batin -- Rabu, 11 Maret 2015

Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi.

Bacaan Injil, Rabu 11 Maret 2015: Mat 5:17-19

St. Eulogius dan Leokrita;
St. Sofronius
Bacaan I: Ul. 4:1.5-9
Mazmur: 147:12-13.15-16.19-20; R:12a
Bacaan Injil: Mat. 5:17-19
Mat 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Mat 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Mat 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Renungan
Sikap menyelamatkan diri sendiri adalah sikap normal setiap manusia. Untuk menyelamatkan diri itu, kita memakai banyak akal sehat dari pengalaman kita sehari-hari. Karena terlalu sibuk dengan urusan duniawi, sering kita hanya berpegang pada aturan duniawi saja dan lupa bahwa aturan Tuhan berlaku sepanjang masa.
Misalnya, banyak orang takut mempunyai anak karena takut biaya yang mahal. Padahal setiap anak akan dipelihara oleh Tuhan sendiri dengan rezeki yang diberikan-Nya. Allah yang digambarkan dalam kitab Ulangan adalah Allah yang dekat dengan umat-Nya, supaya umat itu percaya bahwa Allah menyertai mereka. Kedekatan, pengertian, dan keadilan Allah sangat penting kita percaya, supaya kita berani melaksanakan hukum Tuhan yang kadang berat kita rasakan.
Hukum Tuhan dibuat tentu untuk kebaikan manusia yang hidup bersama orang lain. Hukum itu juga dibuat agar hubungan manusia dengan Allah terjamin baik. Semua itu akan mendatangkan kebaikan asalkan kita menjalankannya dengan nyata, bukan hanya bicara. Marilah belajar percaya bahwa hukum Allah adalah kebenaran tertinggi di dunia ini: Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga” (Mat. 5:19).
Ya Yesus, Engkau yang meneguhkan hukum Taurat bagi kami, ajarlah aku mengimani penuh cinta kasih-Mu, supaya aku tidak hidup hanya dari pikiran dan kekhawatiranku sendiri. 
Amin.

---ooOoo---

Zaman modern ini sering disebut juga "zaman kebebasan". kebebasan sering disalahartikan sebagai hidup tanpa aturan dan norma. Orang sepertinya merasa terikat atau dibebani oleh aturan-aturan. Untuk bisa hidup bebas, mereka berani melanggar bahkan menolak peraturan. Tetapi apakah hidup mereka menjadi lebih baik tanpa aturan?
Hari ini kita mendengar kisah tentang Musa, pemimpin Israel, memberikan hukum atau aturan Tuhan kepada bangsa Israel. Allah memberi mereka hukum. Hukum itu bukan untuk mengikat dan membebani, melainkan untuk memberi "pemahaman, pengertian, kebijaksanaan dan penerangan". Jika Israel setia menjalankan hukum Allah, kata Musa, mereka akan tetap hidup dan bisa masuk ke tanah terjanji.
Musa mengatakan bahwa bangsa yang baik adalah bangsa yang memiliki, menjaga dan menghayati hukum Allah. Hukum yang diberikan Allah menjadi sebuah tanda bahwa Allah sangat dekat, sangat peduli dan sangat mengasihi umatNya. "Bangsa besar manakah yang mempunyai Allah yang sangat dekat seperti Allah kita, ketika kita memanggil namaNya?" (Ul 4:7). Dan tanda bahwa umat mengasihi Allah yaitu bahwa mereka setia menaati hukum-hukumNya. 
  1. Apakah anda melihat ajaran dan perintah Tuhan sebagai beban atau halangan bagi kebebasan anda?
  2. Apakah hidup anda akan lebih baik, lebih bahagia tanpa hukum Allah?