Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

27 Maret 2015

Lingkaran Beriman

Renungan Jumat, 27 Maret 2015: Lingkaran Beriman

Pekan Prapaskah IV; Yer 20:10-13; Mzm 18; Yoh 10:31-42

Semakin mendekati penderitaan-Nya di salib, konflik dengan para lawan Yesus semakin memanas. Kali ini Yesus, yang dianggap manusia oleh para lawannya, dituduh menyamakan diri dengan Allah.

Ada satu kata yang bisa kita gali dalam Injil hari ini, yaitu “pekerjaan Bapa”. Kata ini sangat khas dalam Injil Yohanes dan selalu muncul dalam pengajaran Yesus. Yesus menjelaskan, Allah Bapa masih bekerja sampai kini. Seperti Bapa yang senantiasa bekerja, Yesus pun turut bekerja sama seperti Bapa. Contoh pekerjaan Bapa adalah membangkitkan Lazarus dari kematian dan orang yang lahir buta.


Pekerjaan Bapa yang dilakukan Yesus bertujuan agar orang yang melihat Dia percaya bahwa Yesus berasal dari Bapa. Pekerjaan Bapa ini juga mengundang orang yang melihat, semakin menyadari bahwa Bapa dan Yesus mengasihi mereka, sehingga mereka bisa saling mengasihi satu sama lain, dan tinggal dalam kasih-Nya. Inilah yang disebut lingkaran hidup beriman.

Yang menjadi masalah para lawan Yesus adalah mereka hanya berhenti kepada pengalaman “melihat pekerjaan baik”. Mereka tak mau melangkah ke tahapan selanjut, yaitu pengalaman dikasihi, mengasihi sesama, dan berdiam dalam kasih-Nya. Sampai pada tahap mana hidup iman kita?

---ooOoo---
Jika manusia menyamakan diri dengan Tuhan, ia berdosa besar terhadap Penciptanya. Tindakan itu disebut dosa penghujatan terhadap Allah, karena manusia tidak menyadari dirinya sebagai manusia. Walaupun hanya seorang manusia dia mau menyamakan dirinya dengan Allah yang adalah Pencipta dan Penyelamat. Itu yang sesungguhnya dipikirkan orang Yahudi, ketika mereka melihat perkataan, perilaku dan perbuatan Yesus. Bagi mereka, Yesus menghujat Allah, karena sebagai manusia, Ia berani menyamakan diriNya dengan Allah, dan bahkan menyebut diriNya Anak Allah. Mereka mengambil batu untuk melempari Dia. Yesus mengatakan kepada mereka: "Lihat pekerjaan-pekerjaanKu. Lihat mujizat-mujizat yang telah Aku lakukan. Semuanya adalah bukti bahwa Akulah Anak Allah, Aku dan Bapa adalah satu." Namun, pekerjaan-pekerjaan Yesus bukanlah bukti kuat, bahwa Dia adalah Anak Allah. Hati mereka yang keras dan tertutup telah menghalangi mereka untuk percaya kepada Yesus. Hati yang telah digelapkan oleh dosa membutakan mereka untuk mengakui, mengimani Yesus sebagai Allah dan Putera Allah. 
  1. Apakah hati anda keras dan tertutup untuk percaya kepada Yesus?
  2. Apakah anda mengalami kasih Allah dan Yesus lewat karya-karyaNya setiap hari?


Visit Us @ www.MumbaiHangOut.Org