St. Martinus I, Paus;
Sta. Margaretha dr Metola
Bacaan I: Kis. 4:23-31
Mazmur: 2:1-3.4-6.7-9; R:12d
Bacaan Injil: Yoh. 3:1-8
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang
pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata:
”Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab
tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu,
jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya: ”Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat
melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: ”Bagaimanakah mungkin
seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam
rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: ”Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging,
dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena
Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia
mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia
datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang
lahir dari Roh.”
Renungan
Masih ingatkah kita saat malam Paskah lalu? Tentu saja
kita masih ingat dengan segar karena peristiwa tersebut baru terjadi beberapa
hari yang lalu. Pada saat malam Paskah biasanya dinyanyikan pujian Paskah
(Exultet), ”Bersoraklah nyanyikan lagu gembira….dst”, lalu kita juga mendengar
dan menyanyikan litani para kudus (jika ada baptisan baru), sungguh menyentuh hati
dan dengan haru kita sendiri pun mengulang janji Baptis. Bukan hanya itu saja
yang kita saksikan dan dengarkan, tetapi ada baptisan orang-orang dewasa,
dimana mereka telah menjalani masa katekumenat selama hampir setahun dan
menerima rahmat Sakramen Baptis pada malam Paskah.Mengapa bisa?Mangapa mereka
mau dibaptis saat sudah besar, dan mengapa mereka memilih Kristus?Tentu saja
ini juga menjadi pertanyaan bagi kita semua.
Selaras dengan sabda hari ini, yang mengkisahkan tentang
Nikodemus seorang pemimpin Yahudi yang melihat tanda-tanda yang dibuat Kristus
yang tak seorang pun mampu mengadakan tanda seperti yang dibuat Yesus. Dan
Yesus pun menegaskan kepada kita bahwa kita semua harus dilahirkan dan
sebaiknya masih perlu dilahirkan kembali dengan rahmat mengenal Allah yang
benar melalui Yesus Kristus, sebab hanya melalui-Nya—yang adalah jalan,
kebenaran, dan hidup— kita memperoleh keselamatan. Tanpa Yesus dan belas kasih
Allah maka kita akan sulit mencari dan mendapatkan kejelasan tentang
keselamatan tersebut. Maka, kita pun sudah seharusnya dilahirkan terus-menerus
dalam nama Yesus tanpa memandang umur. Siapa pun, usia berapa pun, dan dalam
keadaan apa pun, setiap orang dapat menerima Allah kapan pun juga. Sebab Roh
Allah akan pergi ke mana pun ia mau untuk menyelamatkan domba-domba-Nya.
Janganlah kamu heran. Allah bertindak maka semuanya terjadi.
Baptisan adalah pintu masuk kita ke dalam kehidupan yang tak pernah akan berakhir, karena lewat pembaptisan kita menggabungkan diri dengan karya penebusan Yesus Kristus. Kita lahir sebagai anggota umat manusia, artinya kita mewarisi berkat-berkat umat manusia dan juga kutukan-kutukan atasnya, yang baik dan yang jahat. Kita mewarisi kesempatan mulia umat manusia untuk menemukan keselamatan dari segala keburukan.
Kristus-lah yang mengalahkan kuasa Iblis atas umat manusia. Dalam Salib Kristus yang menyelamatkan, dosa menjadi mati dan hidup baru rahmat dilahirkan. Kristus membangun jembatan baru ke hidup kekal. Agar dapat ikut ambil bagian dalam kemenangan-Nya, kita bergabung dengan Dia pada jalan melalui kematian kepada kehidupan dalam sakramen Baptis.
Yesus mengambil kelemahan-kelemahan kita dan membakar semua itu dalam kasih-Nya yang mendalam. Oleh dedikasi-Nya yang mutlak kepada kehendak Bapa, maka yang telah patah disembuhkan. Ia bangkit, ciptaan baru, kepala dari semua umat manusia yang diperbaharui dan ditebus.
Lewat pembaptisan kita mulai ikut ambil bagian secara aktif dalam karya penebusan Yesus sendiri. Kita harus melanjutkan pengalaman besar menempuh jalan melalui kematian kepada kehidupan, dalam hidup kita, hari demi hari. Kita harus terus mati terhadap segala keburukan dalam diri kita yang lama, dan selalu mengenakan manusia baru, yang bangkit dan dikuduskan oleh karya Kristus dalam diri kita.
Dalam Yesus Kristus, Allah telah memanggil kita ke dalam kemuliaan yang baru. Apakah kita menanggapi panggilan Allah ini dengan sikap dan tindakan yang positif? Apakah kita hidup seperti layaknya orang-orang yang diselamatkan dari kegelapan dosa dan secara aktif ikut ambil bagian dalam hidup baru yang dianugerahkan Allah kepada kita? Kalau kita hidup seperti itu, maka perbedaannya akan segera kelihatan, karena kita bukan lagi manusia yang lama.
Allah yang mahakudus, curahkanlah ke dalam hidupku sumber
air keselamatan-Mu, agar aku mau diperbarui setiap saat, dimana pun aku berada
dan kapan pun juga. Kami dibaptis bersama Kristus dan ke dosaan kami pun diakhiri. Kami dikubur bersama Kristus, dan sekarang bersama Dia pula kami bangkit. Karena kasih-Mu yang tak terhingga saja kepada kami, Engkau mengutus Dia untuk menyelamatkan kami. Terpujilah Allah selama-lamanya. Amin.