Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

09 April 2015

Kamis, 09 April 2015 Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Kita perlu menjadi Katolik lebih dahulu dan selalu. Yesus Kristus adalah pusat dari kehidupan kita dan Gereja adalah ibu dan guru kita. Segala hal yang kita lakukan harus mengalir dari itu. – Charles J. Chaput, OFM. Cap., Uskup Agung Philadelphia

Antifon Pembuka (Keb 10:20-21)

Ya Tuhan, kami semua memuji kejayaan tangan-Mu; sebab kebijaksanaan telah membuka mulut orang bisu, dan membuat kanak-kanak patah lidah, alleluya.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mempersatukan berbagai bangsa dalam iman akan nama-Mu. Kami telah Kaulahirkan kembali dalam air pembaptisan. Semoga kami tetap bersatu, baik dalam iman maupun dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:11-26)    

"Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati."
          
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku! Dengarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9; Ul: 2b)

  1. Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,  sehingga Engkau mengindahkannya?
  2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
  3. Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil, la = g, 3/4, PS 519
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
    
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga."
        
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan dan kitab Mazmur.” Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
   
Seorang anak pergi merantau dan bertahun-tahun belum bisa pulang ke kampung halamannya karena kesulitan dalam masalah ekonomi. Namun, dalam tahun tahun berikutnya ia menjadi orang sukses dan memiliki kemampuan ekonomi yang mencukupi. Maka, dia berpikir tidak ingin seperti cerita mitos Malin Kundang, menjadi anak durhaka. Ia pun pulang ke kampung halamannya, kembali ke rumah untuk bertemu dengan orang tua yang melahirkan, mendidik dan membesarkannya. Sungguh pertemuan itu sangat mengharukan dan membahagiakan karena anak yang dicintai pulang ke rumah, dan anak pun demikian merasa bahagia dapat kembali berjumpa.Dalam keharuan itu ada kebahagiaan yang luar biasa. Apalagi jalinan kekerabatan tetap ada di antara mereka.

Hari ini merupakan pengalaman luar biasa bagi murid-murid yang bertemu Yesus. Kebahagiaan yang tidak diduga sebelumnya. Yesus datang melawati murid-murid-Nya. Meskipun murid-murid awalnya ketakutan, tetapi setelah tahu, mereka pun merasakan perasaan yang luar biasa indah, mengharukan, membahagiakan dan merupakan pengalaman yang tak terungkap dengan kata-kata saja. Relasi cinta murid dengan gurunya akan bertahan sampai selama-lamanya.
Pasca kebangkitan, urusan utama yang perlu diselesaikan Yesus bukan saja soal pemulihan kualitas iman para murid, yang sempat jatuh karena kematianNya yang tragis di salib, melainkan juga soal perutusan. Yesus melakukannya tahap demi tahap. Ia mengajarkan mereka kebenaran Alkitabiah, membuka hati mereka agar memahaminya, dan akhirnya mengutus mereka untuk memberitakan pertobatan dan pengampunan itu, mulai dari Yerusalem, hingga menggapai semua bangsa. Dengan demikian, tiga nilai pokok Paskah tetap berjalan, yakni kehadiran, belas kasih dan pengutusan. Yesus hadir di tengah murid, Ia berbelas kasih atas kepahitan mereka, Ia mengutus mereka untuk menjadi saksi tentang salib dan kebangkitanNya.
Inilah makna kegembiraan Paskah. Ketika kita jatuh, Tuhan hadir dan memberi peneguhan. Dengan itu kita mengalami belas kasihNya yang tak kunjung putus. Namun cinta itu mewajibkan kita untuk menjadi utusanNya. Jika anda seorang beriman, bertanyalah kepada diri, apa lagi yang harus anda pilih selain menuruti kehendakNya? (ap)

  1. Temukanlah wujud konkrit makna paskah ini: kehadiran, belas kasih dan perutusan?
  2. Apa tanggapan anda?
Yesus gembalaku, engkau peduli dengan melawati hatiku. Semoga engkau tetap berkenan mengunjungi hatiku dan menilik hidupku agar lebih mengarah kepada kehendak-Mu dan hanya engkaulah tujuan dan harapanku. Amin. 
http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/