Seorang
teman menulis status di Facebook: "Jika salah, perbaiki. Jika gagal, coba
lagi. Tapi jika kamu menyerah, semuanya selesai." Sebuah catatan singkat
yang dipakai Tuhan untuk "membangunkan" semangat saya agar tidak
menyerah. Nah, selama beberapa hari itu, entah mengapa ada godaan untuk
menyerah karena suatu hal yang cukup berat untuk dijalani. Jadi, saya merasa
bukan kebetulan jika hari itu saya membaca catatan singkat tetapi berbicara
kuat itu.
Godaan untuk menyerah juga sering menghampiri orang yang sedang dalam masa kesesakan. Orang yang menyerah tidak memiliki kekuatan yang cukup dalam dirinya. Kondisi tawar hati biasanya disertai dengan perkataan yang putus asa, keinginan untuk menyerah, atau niat yang spontan untuk mundur. Alkitab menuliskan, "Engkau orang lemah jika engkau tidak tahan uji dalam menghadapi kesesakan." Kesulitan hidup, tantangan, dan kesesakan adalah kondisi yang wajar dialami oleh setiap orang. Status sebagai anak Tuhan bukanlah jaminan untuk terbebas dari kesesakan hidup. Sungguh keliru jika kita menyerah karena kita akan kian tak berdaya menghadapi tantangan itu.
Hari-hari
ini, mungkin ada kesalahan fatal yang kita lakukan atau kegagalan yang kita
alami. Tetapi, jangan menyerah! Masih ada kesempatan untuk memperbaiki atau
mencoba lagi. Berjuanglah lagi dengan kekuatan yang Tuhan berikan karena masih
ada harapan bagi kita. Buktikan bahwa kita punya cukup kekuatan dalam menolak
godaan untuk menyerah.
TUHAN
TIDAK PERNAH MENGHARAPKAN UMAT-NYA UNTUK MENYERAH,
SEBAGAI MANA DIA JUGA TIDAK PERNAH MENYERAH.
SEBAGAI MANA DIA JUGA TIDAK PERNAH MENYERAH.