Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

13 April 2015

Mencari Orang Muda yang Hilang

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Peserta Rapat Pleno Komkep KWI

Gaya hidup hedonis dan konsumeris menjadi satu penyebab orang muda Katolik enggan berkegiatan di Gereja. Aneka kegiatan orang muda hendaknya mampu melibatkan dan menggerakkan mereka.

Orang muda adalah orang yang “transit”, yang seringkali mencari “jalan pintas”. “Tak jarang mereka ‘menyeberang’ dan kehilangan iman,” ujar Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komkep KWI) Mgr John Philip Saklil dalam perayaan Ekaristi penutupan Rapat Pleno Komkep KWI, Jumat, 6/3.

Rapat pleno yang digelar di Rumah Doa St Maria Guadalupe Duren Sawit, Jakarta Timur, ini berlangsung selama empat hari, Selasa- Jumat, 3-6/2. Rapat yang mengusung tema “Keluar dan Temukan OMK yang Hilang” ini dihadiri 81 orang, yang terdiri atas imam dan umat awam pendamping orang muda Katolik dari enam regio; Sumatra, Jawa, Kalimantan, Manado Amboina Makassar, Nusa Tenggara, dan Papua.

Sekretaris Komkep KWI Romo Antonius Haryanto mengatakan, selama rapat pleno ini ditemukan beberapa penyebab orang muda Katolik enggan berkegiatan dalam Gereja, antara lain, gaya hidup hedonistis dan konsumeristis, budaya instan, persoalan geografis, serta tidak ada figur atau tokoh yang menjadi panutan. Maka, Romo Haryanto mengatakan, “Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi menjadi satu peluang untuk merangkul orang muda Katolik.


Mgr John Saklil menyatakan, gelaran seperti World Youth Day, Asian Youth Day, Indonesian Youth Day, serta Dioces Youth Day merupakan sarana unggul pewartaan yang bisa menarik minat orang muda untuk terlibat. “Pertemuan- pertemuan orang muda harus dikemas dengan gaya orang muda, sejak dari persiapan hingga selesai acara. Pertemuan itu bukan sekadar hura-hura atau temu kangen saja, tetapi menjadi ajang menyegarkan dan membarui iman orang muda.”

Indonesian Youth Day yang kedua, rencana akan digelar di wilayah Keuskupan Manado, Sulawesi Utara, pada 1-6 Oktober 2016. Ketua panitia acara ini Romo John Montolalu memaparkan persiapan Keuskupan Manado menyambut pertemuan akbar orang muda Katolik se-Indonesia ini. “Kami akan berusaha melibatkan dan menggerakkan potensi orang muda Katolik di Keuskupan Manado. Para imam hanya memfasilitasi,” ujarnya.

Rapat Pleno Komkep KWI ini akan ditindaklanjuti dengan beberapa langkah nyata yang dibuat di tingkat regio dan keuskupan, seperti pelatihan pendidikan nilai, pendidikan politik, pelatihan wirausaha sosial, serta kebijakan kelembagaan dan anggaran bagi orang muda Katolik di setiap keuskupan. Ketua Komkep Keuskupan Amboina Romo Emanuel Do mengatakan, Keuskupannya sedang fokus membenahi kelembagaan yang terkait dengan kerasulan orang muda Katolik. “Kami sedang membenahi kelembagaan, pendataan, serta menjalin relasi dengan seksi kepemudaan di paroki-paroki.”

Yustinus H. Wuarmanuk