Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

25 November 2015

Salah Satu Misteri Iman

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXXIV – Kamis, 26 November 2015)
Keluarga Besar Fransiskan: Peringatan S. Leonardus dr Porto Mauritio, Imam 



http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/



“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan ketika semua yang telah tertulis akan digenapi. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesusahan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”

“Akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan guncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah kepalamu, sebab pembebasanmu sudah dekat.” (Luk 21:20-28)

Bacaan Pertama: Dan 7:2-14; Mazmur Tanggapan: Dan 3:75-81 


Seorang murid muda yang memiliki keinginan tahu yang besar bertanya kepada guru agamanya tentang suatu topic/isu yang sulit. Karena guru agama tersebut tidak mampu menjawab pertanyaan murid tersebut, maka dia menjawab: “Itu adalah misteri iman.” Nah, apa sih sesungguhnya “misteri” itu? Sebuah misteri bukanlah berarti kita tidak mengetahui apa-apa tentang sesuatu hal. Sesuatu hal dikatakan sebagai misteri apabila kita tidak dapat mengetahui segalanya tentang hal tersebut.

Kedatangan Yesus Kristus untuk kedua kalinya – seperti yang kita baca dalam Injil hari ini – adalah satu satu misteri tersebut. Kita tidak dapat – malah tidak akan pernah dapat – mengetahui segalanya tentang kedatangan kembali Yesus tersebut, seperti hari dan jamnya, peristiwa-peristiwa aktual yang mendahului kedatangan-Nya, dan bagaimana penghakiman terakhir akan berlangsung.

Akan tetapi kita dapat mengetahui beberapa hal, dan salah satunya cukup “mengganggu” perasaan dan pikiran kita: “Kerajaan Kristus baru akan menang sesudah serangan terakhir kekuatan-kekuatan jahat” (Katekismus Gereja Katolik, 680). Kitab Suci mengatakan kepada kita kedatangan kembali Yesus akan didahului oleh suatu masa pergolakan dan kekacauan yang dramatis, baik di dunia maupun dalam Gereja sendiri. Bangsa akan bangkit melawan bangsa dalam peperangan. Kita akan mengalami masa kelaparan, wabah penyakit, dan pengejaran serta penganiayaan. Pada akhirnya, orang-orang tidak akan mentaati kebenaran, tetapi mulai merangkul cerita-cerita dongeng yang dibuat-buat dan kebohongan-kebohongan dalam tingkat yang mengagetkan dan mengkhawatirkan.

Peringatan-peringatan Yesus bukanlah dimaksudkan untuk menakut-nakuti kita. Semua itu dimaksudkan guna mempersiapkan diri kita. Yesus datang dengan sebuah pesan kasih dan belaskasih, bukannya kutuk dan sejenisnya yang menakutkan. Yesus datang untuk menolong kita siap dalam menghadapi akhir zaman. Ia tidak pernah mengatakan bahwa semuanya akan mudah. Kita tidak akan berpindah dari kerajaan yang satu (dunia) ke Kerajaan lainnya (Kerajaan Allah) dengan begitu saja. Namun apabila kita melakukan persiapan baik-baik dengan mengambil langkah-langkah untuk menolong diri kita bertumbuh dalam kasih dan pelayanan bagi Allah dan sesama, maka kita dapat mengantisipasi sesuatu yang indah dengan Allah sepanjang masa. Santo Paulus mengutip dari Yes 64:4, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1Kor 2:9).

Sekarang, marilah kita tidak fokus pada persiapan penuh ketakutan akan akhir dunia yang penuh dengan kegemparan dan keributan. Sebaliknya, dengan penuh keyakinan akan kemenangan Yesus, marilah kita mempersiapkan diri untuk menyambut awal penuh kemuliaan dari kehidupan kekal yang akan kita nikmati. Yang dimaksudkan adalah berjalan dalam iman, bukan keragu-raguan; dipenuhi pengharapan, bukan kecemasan; bertumbuh dalam iman, bukan ketakutan. Yesus telah memenangkan dunia. Dia telah mengalahkan dosa dan maut. Sekarang Ia sedang menantikan saat yang tepat untuk datang kembali ke dunia dan membawa kita pulang ke rumah Bapa!


Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:68.69.70.71.72.73.74)
* Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan gemawan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Biarlah bumi memuji Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

DOA: 

Tuhan Yesus, tolonglah aku melakukan persiapan untuk hidup kekal dengan antisipasi yang besar. Aku ingin hidup kekal bersama-Mu dan semua keluarga yang telah Kaukumpulkan bersama. 
Amin.