Sebagai pengikut Kristus, kita harus memenuhi hukum Kristus, yaitu mengasihi. Sebagaimana Kristus telah mengasihi manusia sampai pada titik di mana Ia mengorbankan segalanya untuk bisa bersentuhan dengan manusia secara langsung, Ia juga ingin supaya kita, manusia-manusia Kristus di antara manusia lainnya melakukan hal yang sama-hidup untuk menyatakan kasih Allah seperti halnya Kristus telah hidup untuk menyatakan kasih Bapa. Kita mungkin tidak bisa menanggung dosa-dosa manusia, tetapi kita bisa menanggung beban-beban manusia.
Allah mencari orang-orang yang mau mengasihi, menguatkan, mendamaikan, penuh belas kasihan, bersikap ramah dan lemah lembut, murah hati, bersimpati dan berempati, mengunjungi orang lain, mendoakan, menyampaikan janji-janji Allah, membebaskan para tawanan dan mereka yang tertindas, membukakan mata orang-orang buta, dan memberitakan rahmat Allah. Allah mencari orang-orang yang mau menggunakan hidupnya sebagai alat bagi Allah menyatakan kebesaran-Nya.
Seperti yang pernah kita renungkan sebelumnya, kita mungkin lemah dan tidak dapat berbuat banyak. Tetapi firman Tuhan berkata bahwa saat kita lemah, kita kuat. Kita kuat karena Allah sendirilah yang akan menyatakan kuasa-Nya dalam diri kita. Jika itu terjadi, kita tidak akan membual tentang keajaiban-keajaiban yang bisa kita kerjakan, tetapi kita akan menyaksikan bahwa kuasa Allah itu tetap nyata walau kita lemah, dan untuk itulah kita-orang percaya berbahagia.
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
(Lukas 4:18-19)
