Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

08 November 2015

Hubungan yang Dikenan Allah


Hubungan yang Dikenan

Menjalin hubungan dekat dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan, awalnya tidak menjadi masalah bagi saya. Saya sangat mencintainya dan iapun mencintai saya. Kami pada akhirnya menikah dan sejak itulah masalah mulai muncul. Suami saya tidak mengizinkan saya untuk beribadah. Hidup kami tidak pernah berkekurangan, tetapi bertahun-tahun saya tidak bisa pergi ke gereja. Yang bisa saya lakukan hanyalah membaca Alkitab atau mendengar siaran rohani Kristen secara sembunyi-sembunyi. Sampai anak-anak kami beranjak dewasa dan sudah terbiasa berhijab, suatu hari suami saya memergoki saya membaca Alkitab. Puji Tuhan, ia tidak marah. Ia justru bertanya kepada /saya apakah saya sangat menderita karena selama kami menikah saya tidak bisa beribadah. Hari itu juga ia mengizinkan saya untuk ke gereja. Saya sangat tersentuh ketika mendengar firman Tuhan yang lama sudah tidak saya dengar, tetapi saya juga sedih karena suami dan anak-anak saya tidak mau menerima Yesus.

Ibu di atas setidaknya beruntung karena pada akhirnya ia masih memiliki kesempatan untuk beribadah. Tetapi, jangan menjadikan contoh ini sebagai alasan bahwa kita bisa bebas berpasangan dengan orang-orang yang tidak percaya, atau alasan-alasan lain seperti ingin memenangkan pasangan untuk Tuhan. Ada banyak kesaksian lain dengan hasil akhir yang bahkan lebih buruk. Intinya, jika kita lebih mendahulukan kesukaan, kecintaan, manusia daripada Tuhan, maka itulah awal dari segala kesulitan dan kepahitan. Buktinya, ibu di atas harus berdoa dan membaca Alkitab sembunyi-sembunyi selama bertahun-tahun.

Sesungguhnya, dalam pandangan Allah, manusia digolongkan dalam dua kelompok, yaitu mereka yang ada di dalam Kristus dan mereka yang ada di luar Kristus. Karena itu, orang yang secara sukarela dekat atau terlalu intim dengan orang tidak percaya umumnya akan merusak hubungan mereka dengan Kristus. Hubungan kita dengan orang-orang tidak percaya hanya boleh sejauh yang diperlukan atau untuk menunjukkan jalan keselamatan Kristus. Ingat…jangan main api kalau tidak ingin terbakar.

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
2 Korintus 6:14