Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

21 November 2015

Kerajaan-Ku Bukan Dari Dunia Ini


(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA – Minggu, 22 November 2015)


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Pilatus masuk kembali ke dalam istana gubernur, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya, “Apakah Engkau raja orang Yahudi?” Jawab Yesus, “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang aku?” Kata Pilatus, “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” Lalu kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi engkau adalah raja?” Jawab Yesus, “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku bersaksi tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yoh 18:33-37) 

Bacaan Pertama: Dan 7:13-14; Mazmur Tanggapan: Mzm 93:1-2,5; Bacaan Kedua: Why 1:5-8

“TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, ……”  (Mzm 93:1)

Pilatus bertanya kepada Yesus: “Apakah Engkau raja orang Yahudi?” Setelah itu terjadilah tanya-jawab singkat antara keduanya, Yesus menyatakan yang berikut ini: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini: jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini” (Yoh 18:36).

Ketika mengatakan kebenaran ini, Yesus membuat jelas bahwa para warga Kerajaan-Nya – anda dan saya – tidak perlu menyerahkan bagian mana pun dari hidup kita kepada klaim-klaim palsu kerajaan dunia ini. Akan tetapi, seringkali kita dilanda oleh rasa takut terhadap “para tuan tanah palsu” yang ingin merampok kita. Satu-satunya cara untuk keluar dari rasa takut ini adalah melalui persatuan yang lebih erat lagi dengan Raja kita yang sejati, Yesus Kristus. Bagaimana kita dapat mengenal Raja kita yang sejati itu secara lebih dekat lagi? Dengan hidup dalam kebenaran dan dengan melangkah ke luar dan masuk ke tengah dunia, dengan kesadaran penuh bahwa kita adalah milik “dunia” yang lain.

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/ 

Ketika Yesus wafat di atas kayu salib, Ia membawa seluruh realitas baru ke dalam dunia: sukacita karena menjadi warga surga dan pewaris Kerajaan Allah. Sekarang, kita masing-masing dipanggil untuk menjadi saksi-saksi dari kasih yang ditawarkan secara gratis kepada setiap orang yang mengakui Yesus sebagai Raja mereka.

Yesus pasti akan kembali lagi dalam kepenuhan kemuliaan Kerajaan-Nya, dan Ia telah mengutus Roh Kudus-Nya guna menolong kita mempersiapkan dunia untuk menyambut-Nya ketika Dia datang kembali kelak. Ketika kita mewartakan Injil Yesus Kristus lewat kata-kata dan perbuatan-perbuatan baik kita, maka sebenarnya kita ikut serta membuat dunia siap untuk menyambut-Nya. Sebuah senyum yang keluar dari hati, atau sapaan “halo, apa kabar” yang tulus, atau kata-kata yang memberi semangat dari Kitab Suci, atau janji yang bukan asal janji untuk mendoakan seseorang – semua ini dapat menyatakan kebenaran kasih Allah kepada orang-orang di sekitar kita.

Roh Kudus ingin bekerja melalui diri kita masing-masing supaya membawa dunia lebih dekat lagi kepada Kerajaan yang telah diaugurasikan oleh Yesus lewat kematian dan kebangkitan-Nya. Ketika kita berdoa, “Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga”, sebenarnya kita menggabungkan diri dengan Yesus untuk menghantar orang-orang dan menyatakan kepada mereka Kerajaan yang dimaksudkan sebagai tujuan untuk mana kita semua dilahirkan.

Ref. Tuhan rajaku, agunglah nama-Mu. Alam raya dan makhluk-Mu kagum memandang-Mu.
 
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5)

  1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan adalah Raja, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
  2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
  3. Peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan yang abadi. Bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa.

DOA:  
Yesus, Rajaku, tunjukkanlah kepadaku bagaimana aku dapat ikut ambil bagian dalam membawa Kerajaan-Mu ke tengah dunia secara lebih penuh. Engkau adalah kebenaran yang membuat hidupku lengkap. Perkenankanlah aku menjadi seorang saksi dari kebenaran ini. 
Amin.