Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

06 November 2015

Menanti Jawaban Doa


http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Sudah bertahun-tahun saya menantikan seorang pendamping hidup. Kini, di saat usia saya sudah hampir setengah abad Tuhan justru menyatakan jodoh saya. Dulu, kalau ada yang bertanya kepada saya suami seperti apa yang saya harapkan, maka tanpa ragu saya akan menjawab, “Seorang suami yang cinta Tuhan, yang mau melayani bersama-sama dengan saya, termasuk melayani sekolah Minggu.” Ada hamba Tuhan yang mempertanyakan harapan saya…apa mungkin saya dapat segera menemukan seseorang semacam itu?

Ada orang-orang yang sempat hadir dalam hidup saya, tetapi tidak ada yang seperti harapan saya. Ia mungkin orang berada tetapi bukan orang Kristen yang taat. Ia mungkin Kristen tetapi tidak melayani. Ia mungkin melayani tetapi tidak bisa melayani sekolah Minggu. Meski banyak yang mendesak saya untuk segera mencari jodoh dan menikah, saya tetap memilih untuk menunggu. Sampai datanglah saat itu di mana salah satu anak binaan saya yang kuliah di Jogja datang kepada saya dan berharap saya menjadi ibunya (ayahnya adalah seorang hamba Tuhan dan ibunya sudah lama meninggal). Jalan yang mungkin ada di luar dugaan dan bayangan saya, tetapi inilah jalan bagaimana saya akhirnya dengan jodoh saya.

Menunggu adalah hal yang umumnya tidak menyenangkan, termasuk menunggu jawaban doa-doa kita dari Tuhan. Kita harus bersabar dan menahan diri sedemikian rupa, bilamana ada “jawaban-jawaban” lain yang datang padahal bukan itu jawaban untuk kita. Jawaban apa yang Anda nantikan dari Tuhan sekarang ini? Antara “ya”, “tidak”, atau “tunggu”, kita harus tetap berdoa meminta hikmat Allah sehingga kita bisa membedakan manakah jawaban yang Allah berikan kepada kita.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(Matius 7:7)