Ada orang-orang yang sempat hadir dalam hidup saya, tetapi tidak ada yang seperti harapan saya. Ia mungkin orang berada tetapi bukan orang Kristen yang taat. Ia mungkin Kristen tetapi tidak melayani. Ia mungkin melayani tetapi tidak bisa melayani sekolah Minggu. Meski banyak yang mendesak saya untuk segera mencari jodoh dan menikah, saya tetap memilih untuk menunggu. Sampai datanglah saat itu di mana salah satu anak binaan saya yang kuliah di Jogja datang kepada saya dan berharap saya menjadi ibunya (ayahnya adalah seorang hamba Tuhan dan ibunya sudah lama meninggal). Jalan yang mungkin ada di luar dugaan dan bayangan saya, tetapi inilah jalan bagaimana saya akhirnya dengan jodoh saya.
Menunggu adalah hal yang umumnya tidak menyenangkan, termasuk menunggu jawaban doa-doa kita dari Tuhan. Kita harus bersabar dan menahan diri sedemikian rupa, bilamana ada “jawaban-jawaban” lain yang datang padahal bukan itu jawaban untuk kita. Jawaban apa yang Anda nantikan dari Tuhan sekarang ini? Antara “ya”, “tidak”, atau “tunggu”, kita harus tetap berdoa meminta hikmat Allah sehingga kita bisa membedakan manakah jawaban yang Allah berikan kepada kita.
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(Matius 7:7)