Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

29 November 2015

Andreas : Seorang Rasul Kristus Yang Sejati

(Bacaan Injil Misa Kudus, Pesta S. Andreas, Rasul – Senin, 30 November 2015)


 http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya dua orang bersaudara yang lain lagi, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu ayahnya, lalu mengikuti Dia. (Mat 4:18-22)

Bacaan Pertama: Rm 10:9-18; Mazmur Tanggapan: Mzm 19:2-5


Mengapa Andreas sampai meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus? Sungguh sesuatu hal yang drastis untuk dilakukan oleh seseorang! Apakah Andreas seorang “gelandangan” yang mempunyai banyak uang? Bukan! Ia kelihatannya hidup baik bersama saudara laki-lakinya – Simon – dalam bisnis perikanan. Namun ada sesuatu tentang Yesus yang mendorong suatu hasrat dalam hatinya, dan Andreas memperkenankan dorongan itu menjadi suatu semangat yang berkobar-kobar.

Bahkan sebelum Andreas bertemu dengan Yesus, Allah telah mempersiapkan dirinya. Andreas telah mengikuti Yohanes Pembaptis dan telah merangkul panggilan sang nabi untuk melakukan pertobatan. Bersama Yohanes Pembaptis, dia menantikan kedatangan Dia yang akan membaptis tidak dengan air, melainkan dengan Roh Kudus (lihat Yoh 1:33). Andreas mendengar Yesus memproklamasikan bahwa “Kerajaan Surga sudah dekat” (Mat 4:17) dan ia juga menyaksikan sendiri Kerajaan ini dalam mukjizat penangkapan ikan (lihat Luk 5:4-7). Andreas mengamati relasi pribadi Yesus dengan Bapa-Nya dan ia tahu bahwa Yesus menawarkan hidup ini kepada siapa saja yang mengikut-Nya sebagai murid. Yesus menyatakan Kerajaan Surga dengan begitu jelas sehingga ketika Andreas mengatakan kepada saudaranya Simon tentang Yesus, dengan sederhana dia berkata: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)” (Yoh 1:41).

Dengan demikian, tidak mengherankanlah bahwa ketika Yesus memanggilnya, Andreas siap untuk meninggalkan segalanya. Dan perubahan hidupnya tidak sampai di situ saja, karena Andreas telah menjadi penjala manusia dalam artian sesungguhnya. Andreas menanggapi panggilan Yesus secara langsung dan sebagai akibatnya dia menjadi seorang manusia baru.

Seperti Andreas, kita juga telah diundang untuk mengikut Yesus sebagai murid-murid-Nya. Kita telah mendengar Injil dan mengalami sentuhan Tuhan yang penuh kasih. Sekarang, dengan berjalannya waktu, Allah ingin agar kita masing-masing mengembangkan sebuah hati yang mencari. Seandainya Andreas tidak mencari sesuatu yang lebih mendalam daripada suatu kehidupan rutin dalam dunia ini, akankah dia menjadi begitu terbuka terhadap undangan Yesus? Rasa lapar dan hausnya akan sesuatu yang lebih dapat menjadi suatu contoh kuat bagi kita semua.



Martirio_de_San_Andrés,_por_Juan_Correa_de_Vivar

Oleh karena itu, Saudari dan Saudaraku, marilah kita mencari Tuhan pada hari ini. Marilah kita berjaga-jaga dengan kepekaan dan kewaspadaan terhadap apa pun dorongan Roh Kudus, ke mana pun Ia ingin membawa kita. Roh Kudus dapat saja menggunakan waktu doa kita, sepotong nas Kitab Suci, seorang sahabat, suatu masalah, atau bahwa sebuah acara televisi untuk menarik kita lebih dekat lagi dengan Yesus. Bagaimana pun cara-Nya mengundang kita, kita (anda dan saya) harus menanggapinya dengan penuh semangat positif, karena kita mengetahui bahwa rahmat, sukacita dan kedekatan dengan Yesus adalah bagian kita untuk mencicipinya.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)

  1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
  2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
DOA: 
Tuhan Yesus, aku mendengar panggilan-Mu, dan aku ingin menanggapinya. Di sinilah aku, ya Tuhan. Lalukanlah apa saja atas diriku seturut kehendak-Mu. Utuslah aku ke mana saja seturut kehendak-Mu. Aku hanya ingin mengikut Engkau sebagai murid-Mu yang setia. 
Amin.