“Hari ini disucikan karena rasul-rasul bahagia Petrus dan Paulus martir. Para martir ini menyaksikan apa yang mereka wartakan. Mereka mengikuti tuntutan iman sejati, mereka menyatakan kebenaran dan mati untuk itu. Satu hari ini ditentukan untuk merayakan dua orang rasul yang dimartir. Tetapi keduanya itu satu. Meskipun terjadi pada hari yang berbeda-beda, tetapi bersatu. Petrus mendahului, Paulus mengikuti. Marilah kita menjunjung tinggi iman mereka, hidup mereka, jerih payah mereka, penderitaan mereka, pengakuan mereka dan pengajaran mereka.”
Inilah orang-orang yang semasa hidupnya telah menyuburkan Gereja dengan darah mereka: dari piala Tuhan mereka telah minum dan menjadi sahabat-sahabat Allah.
Ya Allah, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Bantulah Gereja-Mu untuk senantiasa mengikuti ajaran Rasul-rasulmu, yang telah menyampaikan dasar iman kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)
"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
- Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
- Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
- Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
- Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan kerajaan maut tidak akan mengalahkannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini kita merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Kedua orang kudus ini hidup dalam waktu yang berbeda, menderita pada saat yang berbeda tetapi memiliki semangat yang sama yakni cinta kasih yang besar kepada Kristus. Hal ini mereka tunjukkan dengan cara yang sama, yaitu tidak kenal lelah mewartakan Injil, hingga berada di "garis akhir" sebagai martir Kristus.
Dikisahkan dalam bacaan pertama, Petrus, pemimpin yang beroleh kuasa ilahi dari Tuhan mendapat dukungan doa dari jemaat. Berkat dukungan doa mereka, Allah melakukan karya besar, melepaskan Petrus dari segala belenggu dan penderitaan di penjara. Kisah singkat ini melukiskan bahwa umat perdana adalah sebuah Gereja yang berdoa. Karena itu, sebagai anggota Gereja yang sama, kita pun dipanggil untuk menjadi Gereja yang berdoa, baik untuk kepentingan pribadi, untuk kepentingan Gereja maupun bagi keselamatan dunia, termasuk bagi para pemimpin negara kita. Sebagai gereja kita mesti selalu bersatu dan saling mendoakan.
Sabda Tuhan hari ini juga memperteguh iman kita. Dalam bacaan kedua, kita mendengar pengakuan iman Rasul Paulus, "Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman". Menurut Paulus, jika kita percaya pada Tuhan, kita akan mendapat keselamatan, dan diluputkan dari yang jahat.
Selanjutnya, Injil mengisahkan tentang pengakuan iman Petrus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup". Karena itu, Yesus menetapkan Petrus sebagai batu wadas di mana Gereja didirikan dan diberikan kunci Kerajaan Surga supaya kuasa-kuasa jahat tidak merasukinya.
Petrus, juga Paulus, telah menunjukkan bagaimana tidak ada kekuatan yang mampu mengalahkan orang yang memiliki kekuatan iman. Iman akan Tuhan diterapkan dalam karya pelayanan mereka. Mereka menyatu dalam semangat untuk melayani Tuhan. Mereka pun telah menginspirasi kita, bagaimana merayakan Tahun Yubileum Kerahiman ini dengan melayani sepenuh hati.
Santo Petrus dan Paulus, Rasul
Sejak semula Gereja menghormati kedua rasul, Petrus dan Paulus, secara bersama-sama. Kedua rasul ini dianggap sebagai Sokoguru gereja.
Simon anak Yunus dan saudara Andreas, lahir di Betsaida, Galilea, sebuah kampung di tepi danau Genesaret. Seperti ayahnya, Simon adalah seorang nelayan yang ulet, bertabiat jujur, dan rajin. Ia tidak berpendidikan tinggi tetapi cukup terampil dalam pekerjaannya sebagai seorang nelayan. Kepribadiannya sangat menarik perhatian Yesus; karena itu Yesus berkenan menjadikannya seorang muridNya, bahkan mengangkatnya sebagai pemimpin para rasul dan pemimpin Gereja yang pertama.
Pada mulanya, Simon bersama Andreas saudaranya, menjadi murid Yohanes Pemandi. Oleh Andreas, Simon diperkenalkan kepada Yesus, Sang Mesias yang dinanti-nantikan oleh seluruh bangsa Israel. “Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus”, kata Andreas kepada Simon. Pada saat itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus). Kefas artinya wadas atau batu karang. Sejak saat itu, dia lebih dikenal dengan nama Petrus.
Petrus secara resmi berkeputusan mengikuti Yesus, Sang Mesias dengan meninggalkan segala-galanya, ketika ia menyaksikan mukzijat penangkapan ikan secara ajaib oleh Yesus. Kata Yesus kepada Petrus: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Petrus berkata kepada Yesus: “Guru, sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dengan kepercayaan itu, Petrus menyaksikan kuasa Yesus, Sang Mesias.” Dan di depan Yesus yang penuh kuasa Ilahi itu Petrus bersujud: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa”. Kepada Petrus yang rendah hati itu, Yesus berkata: “Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala manusia”.
Setelah penyerahan diri ini, Petrus diperkenankan menyaksikan berbagai peristiwa dan akhirnya dipercayakan tugas menjadi pemimpin para rasul dan gembala kaum beriman.
Di samping kisah-kisah yang menampilkan pribadi Petrus sebagai orang kepercayaan Yesus, terdapat juga kisah Injil yang menampilkan pribadi Petrus sebagai seorang yang masih dangkal imannya dan belum memahami benar kehendak Allah atas diri Yesus. Dikisahkan tentang pemberitahuan Yesus tentang penderitaanNya, dan Petrus serta merta berkata: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”. “Enyalah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”, demikian teguran Yesus kepada Petrus. Ia juga menyangkal Yesus ketika Yesus ditangkap dan diadili.
Di samping kisah-kisah yang menampilkan pribadi Petrus sebagai orang kepercayaan Yesus, terdapat juga kisah Injil yang menampilkan pribadi Petrus sebagai seorang yang masih dangkal imannya dan belum memahami benar kehendak Allah atas diri Yesus. Dikisahkan tentang pemberitahuan Yesus tentang penderitaanNya, dan Petrus serta merta berkata: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”. “Enyalah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”, demikian teguran Yesus kepada Petrus. Ia juga menyangkal Yesus ketika Yesus ditangkap dan diadili.
Sesudah kebangkitan Yesus, Petrus diangkat menjadi pemimpin keduabelas rasul dan gembala kaum beriman di Yerusalem. Petrus juga yang menerima orang kafir pertama ke dalam Gereja, dan memimpin konsili pertama di Yerusalem.
Paulus (Saulus) dilahirkan di Tarsus, Asia Kecil dari keluarga Yahudi yang berkewarganegaraan Romawi. Ia seorang terdidik dan belajar di Yerusalem pada Gamaliel, dari kelompok Farisi. Sebagai seorang Farisi yang fanatik, Saulus tiada henti mengejar dan memenjarakan murid-murid Yesus.
Dalam perjalanan ke Damsyik, Yesus menangkapnya dan menjadikan dia seorang rasul untuk bangsa-bangsa kafir. Ia dipermandikan oleh Ananias. Ia menjelajahi seluruh daerah Laut Tengah untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa kafir. Perjalanan misinya senantiasa diwarnai dengan berbagai kesulitan dan pertentangan dengan kaum kafir. Di Yerusalem ia ditangkap oleh bangsa Yahudi, lalu dipenjarakan dan di bawa ke Roma, sebab ia naik banding kepada kaisar. Akhirnya ia dibebaskan. Tak lama kemudian, dia ditangkap lagi dan akhirnya menemui ajalnya sebagai martir di Roma pada tahun 67.