Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan; Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu kelahiran baru.
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang untuk bersaksi tentang terang, dan menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.
Doa
Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
- Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumiliki.
- Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
- Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)
"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)
"Namanya adalah Yohanes."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Elisabeth dan Zakharia bersukacita akan kelahiran Yohanes Pembaptis. Sepasang suami istri ini menurut masyarakat, tidak mungkin mempunyai keturunan karena usia lanjut. Tetapi, Tuhan justru menganugerahkan anak kepada mereka. Masyarakat sekitar menyaksikan kelahiran Yohanes dengan penuh sukacita, karena Tuhan bekerja dalam diri mereka. Mereka berseru, “menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia”. Dan, selanjutnya dikatakan bahwa Yohanes bertambah besar, dan makin kuat rohnya. Ini menunjukkan bahwa dengan penyertaan Tuhan, Yohanes berkembang baik secara fisik maupun secara rohani (ingat akan Tuhan dan menuruti perintah-perintah-Nya).
Pertumbuhan anak-anak kita bergantung pada pembinaan kita pada mereka. Sebagaimana Yohanes dapat berkembang secara fisik dan rohani, kita juga mengarahkan anak-anak. Tampaknya dalam kehidupan, kita condong mengarahkan anak-anak pada perkembangan secara fisik. Anak-anak kita ditempa untuk mengikuti pendidikan sekolah dari pagi sampai dengan siang, lalu masih dilanjutkan lagi untuk mengikuti bimbingan belajar sampai sore. Pertanyaannya bagi kita sebagai orangtua: Apakah kita juga membekali anak-anak kita dengan pembinaan rohani, menyadarkan mereka akan peranan Tuhan dalam hidup, mendidik mereka berdoa, baik secara pribadi maupun bersama dalam keluarga, membImbing mereka untuk mengenal akan keagungan Sabda Tuhan yang membimbing hidup kita, dengan membaca dan merenungkan Sabda Tuhan? Ini merupakan pembinaan yang baik bagi anak-anak kita. Sehingga, anak-anak kita kelak menjadi pribadi yang berkenan bagi Tuhan dan sesama.
Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
Ayah Yohanes ialah Zakarias, seorang imam di Yerusalem. Ibunya Elisabeth adalah seorang puteri keturunan kaum Harun. Kedua orang tua ini saleh tetapi tidak mempunyai anak sampai hari tuanya, sebab Elisabeth mandul. Mereka sungguh mengharapkan seorang anak, namun usia yang sudah lanjut sungguh menipiskan harapan itu. Meski demikian mereka tetap berharap pada Tuhan dan berkanjang dalam dosa.
Doa-doa mereka kiranya dikabulkan Tuhan. Sekali peristiwa, ketika Zakarias mendapat giliran melayani Tuhan di Bait Allah, tampaklah kepadanya Malaikat Gabriel. “Jangan takut Zakarias, karena Allah mengabulkan permohonanmu; Elisabeth isterimu akan mengandung dan melahirkan bagimu seorang anak laki-laki dan haruslah kau namai dia Yohanes. Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati-hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya”, kata malaikat itu kepadanya.
Zakarias menjadi bisu dan tidak dapat berbicara karena ia ragu dan tidak percaya kepada khabar dari malaikat Allah itu. Ia baru dapat sembuh dan dapat berbicara lagi ketika Yohanes lahir, terutama ketika nama Yohanes diberikan kepada sang bayi itu. Ketika Yohanes lahir, banyak orang berkata: “Akan menjadi apakah anak ini kelak? Sebab tangan Tuhan menyertai dia.”
Tugas Yohanes sebagaimana tertulis dalam Injil, ialah menjadi bentara Al-Masih, Yesus Kristus, Sang Penebus. Kuasa roh didalam dirinya telah terasa semenjak ada dalam kandungan ibunya. Hal ini dapat terlihat dalam peristiwa pertemuan Maria dan Elisabeth (Luk1:39-45).
Hidup dan peranannya berkaitan dengan pribadi Yesus, Al-Masih. Ia adalah utusan Allah yang mendahului kedatangan Al-Masih. Yesus sendiri menyebut Yohanes ‘sang nabi’, bahkan lebih besar daripada para nabi. Karena itu kelahirannya sungguh menggembirakan banyak orang. Sebagaimana nabi-nabi lain ditolak dan dianiaya oleh umat, kepada siapa mereka di utus Allah, kematian Yohanes Pemandi pun sangat tragis. Atas perintah Herodes, raja wilayah Yudea, Yohanes Pemandi ditangkap dan dipenjarakan karena ia berani mengecam Herodes yang berani mengambil Herodias-isteri saudaranya, Filipus-menjadi isteri. Akhirnya, atas bujukan dan akal busuk Herodias, Herodes memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes Pemandi (Mat14:1-12; Luk9:9-7).
Setelah kematiannya, selesailah tugas dan mulailah Yesus tampil di hadapan umum untuk mewartakan datangnya Kerajaan Allah.